Celotehku
Malam Ini
Sejatinya
Indonesia bisa belajar dari keberagaman agama yang ada, dan ini bisa menjadi
pijakan bagi transformasi sosial, bagaimana tidak, bahkan agama yang ada di
Indonesia semua mengajarkan kasih dan cinta. Ini akan sangat mendukung akan
adanya misi sosial bangsa yang menjunjung nilai sosial, pembelaan atas kaum
yang tertindas akan membebaskannya menjadi visi berbagai ajaran yang dianut. Dan
jika bukan perbedaan yang dilihat tapi kesamaan maka saya menilai ini akan menghidupkan
harmonisasi sosial maupun berkeagamaan. Dan saya kira Islam sebagai agama
mayoritas juga akan dengan tangan terbuka membuka dirinya untuk bisa saling
menjaga kedamaian dan menunjukkan bagaimana dia memiliki kekhasan dalam
memandang sebuah nama yang disebutnya demokrasi, karena keyakinan bahwa
ternyata Islam juga bisa menepis dan bertahan didalam berbeda aliran dan
madzhab yang ada dengan menyatukan jalan yakni untuk Allah semata. Jalan tengah
yang ditawarkan untuk membendung cabang ditengah jalan yang kini cenderung
ekstrimis dalam berparadigma dan eksklusif dalam memandang perbedaan itulah
yang akan mempersempit langkah Islam untuk bisa meretas zaman dan berkemajuan
adalah dengan mengayomkan tradisi intelektual yang Islam miliki, sebagaimana
dahulu bagaimana Dakwah Rasulullah dalam mengentaskan masyarakat dari yang
dinamakan kebodohan, dakwah mulai sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan dilakukan,
menghidupkan perbedaan ditengah perbedaan, membiasakan ditengah hal yang tidak
biasa, tradisi yang dibangun dari pola pikiran yang terbuka atas ilmu
pengetahuan, terbuka atas makna dari sebuah kata “Tauhid” dan yakin atas apa
yang disampaikan, inilah yang sangat luar biasa bagaimana Islam membuka dirinya
melalui ilmu yang sangat kental dengan kawasan kultur sosial . Karena menurut
saya Islam yang sangat Inklusif sangat bisa menerima perbedaan lagi pula nilai
intelektual Islam yang mampu melihat akan dari hal dasar dan pembangunan hukum akan
bisa melihat sebab yang akan menimbulkan kesimpulan akhir. Dan menurut saya lagi,
sikap seperti ini yang akan membawa diplomasi Islam dalam konstruksi era modern
yang hidup dalam konteks politik yang ekstrem dan lebih ekslusif. Inilah Islam
yang berkemajuan. Kini cari maknanya dan mulailah dari kefanatikan kepada
kesejatian.