Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

AL QURAN (Wahyu Allah Yang Tak Akan Pernah Padam)

Menjaga alQuran dan mencintainya Tidak disangka sudah bertahun-tahun lamanya alquran ada sebagai pedoman dan petunjuk manusia untuk kebahagiaan dunia akhirat. tidak ada keraguan di dalamnya sesuai Quran Surah Albaqarah :2 yang artinya "itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya". Meyakini bahwa alquran adalah kitab yang senantiasa didalamnya ada rahmat dan petunjuk bukan hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Karena pada masanya jika meyakini alquran adalah kemudahan niscaya keagungannya akan membuat orang kafir quraisy begitu mudah menerimanya dan beriman kepadanya.
Teruntuk masalaluku, Aku mengerti perasaanmu yang tak lagi bersamaku, bahkan aku sangat mengerti seperti apa dirimu bagiku kini, kini dan esok kau hanya serpihan yang tak akan kunjung kembali bahkan aku terus meninggalkanmu dengan berbagai alasan yang terus aku bentuk aku pernah melewatkan waktu bersamamu, menanti, memandang yang tak lepas dari pikiran hingga kau menjadi bagian indah yang terus menari didalam benakku aku yang meyakini kau adalah kenyataan yang ada, kenyataan yang menjadi sandaranku untuk terus menikmati jalan di senja hari untukmu yang pernah ada dihidupku, kini aku sendiri bukan berarti dalam sepi, ucapan terima kasihku kepadamu yang selalu aku sampaikan melalui desir angin yang terus mengajak bercengkerama kini aku melihatmu dengannya bukan aku menyesali dan bersedih atas itu, namun aku turut berbahagia untukmu dapat melanjutkan hidupmu dengan penuh ringan kebahagiaan Aku berterima kasih kepadamu karena kau hadir dan memberiku arti atas waktu yang aku lalui b...
ups...... ada yang merasa bersalah nih, iya, dari apa yang sering dikatakan pasti ada yang "jleb" tidak berkenan atau merasa ada yang salah gitu jika didengar orang lain. Susah nya menjaga lisan dan menjaga kata-kata baik yang keluar dari mulut, padahal kita punya pikiran yang selalu mengatur ya?, apa itu artinya kita tidak lagi menggunakan akal kita ya?, membiarkannya berkeliaran hingga ia liar dan apa yang kita lakukanpun tak lagi bisa dikendalikan. Duh sedihnya jika begitu kondisinya. dalam beberapa hal kita tak mungkin melakukan sesuatunya tanpa dipikir dan tanpa dikendalikan. Kenapa kita jarang sekali menggunakan akal untuk berpikir dalam setiap tindakan kita?. (bersambung)
Melanjutkan judul yang sebelumnya ya.... Beberapa hari belakangan ini, kaum-kaum sorban sedang begitu akrab terdengan seperti waktu yang beriring angin yang menyejukkan. Ada beberapa nama yang entah ini karena kebetulan atau ini merupakan sebuah godaan. Sejak kegiatan tempo lalu, aku berpikir bahwa tidak mudah memang menjadi seorang yang "berbeda" dari kebanyakan orang. tetapi jika bisa memilih maka jalan kebahagiaan akhirat menjadi tujuan utama dalam sebuah perjalanan. Ada diantara mereka merupakan sosok yang alim dari awal, tetapi tidak jarang dari mereka adalah sosok "nakal" pada zamannya dan ada juga sosok-sosok akademisi, Sarjana. Seperti yang belum lama ini disuguhkan kepadaku, yang bahkan aku tak tahu siapa namanya dan hanya sekilas aku melihat wajahnya. Dialektika pria-pria bersorban. Alangkah indahnya jika sebuah ilmu dapat disandingkan haromonis dengan agama. Setiap perubahan waktu akan menghasilkan dialog ilmu tersendiri yang harus didamaikan dengan wa...

Setengah Jalan, dalam Romantisme Hidayah

Setiap bahasa memiliki makna yang ada di dalamnya. sebagaimana bahasa pria-pria bersorban yang ditemui secara indisental. bukan persoalan sorban yang dipakai, dengan baju gamis khas pondok pesantren tetapi seberapa mampu kita bertahan dengan apa yang berbeda dari kita secara materiil. Berjalan ditengah kota, melintasi orang-orang yang ada disekelilingnya yang mungkin saja semua orang akan bergumam "aneh". tetapi mungkin gumaman itu hanya sebatas isapan jempol belaka. Ini sebuah tantangan, bagaimana melestarikan sebuah misi dakwah dalam balutan yang berbeda dari ke umuman. Pria-pria itu seperti kelompok burung yang terbang keluar sarang secara bersama-sama, saling menguatkan dan saling mengembalikan niat. paling tidak selama kami berkomunikasi dengan pria-pria itu hal yang dapat diambil hikmah adalah bagaimana menjadi muslim yang bermanfaat dan berdaya guna, nilai dan hanya ingin memperlihatkan bahwa Islam adalah bentuk kebersamaan. "Lain pintu lain pula rumahnya". ...

Pikir Malam

Malam ini belajar dari kehidupan dan penghidupan. Tentu keduanya tak mampu dipisahkan satu dengan lainnya. Jika ada kenyang maka ada makan, jika ada makan maka ada upaya mengadakan makan dsb. Aku dibesarkan ditengah keluarga petani yang hidup dari bidang-bidang tanah dan apa yang ditanam. Tuhan, memberikan kita semua lahan dan rizky yang bertebaran di muka bumi. Maka kewajiban kita untuk mencari guna bertahan hidup. Kehidupan kita semua ada di kaki kita masing-masing, tetapi kaki kita berdiri di sebuah bangsa yang begitu beraneka ragam masyarakat nya, tingkat ekonomi, pendidikan dll. Ketika membaca sebuah kabar yang sebenarnya sudah agak lama bahwa kini kehidupan kita sedang mengalami perebutan kompetensi dalam mencari penghidupan seolah ini adalah sinyal bahwa pribumi kini bukan lagi majikan dinegeri sendiri. Outsourcing, phk, ancaman keselamatan TKI, TKW, menjadi ancaman yang meresahkan. Bahkan petani melepaskan lahan garap nya untuk memenuhi kebutuhan publik, rumah "dipindah...