Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Setengah Jalan, dalam Romantisme Hidayah

Setiap bahasa memiliki makna yang ada di dalamnya. sebagaimana bahasa pria-pria bersorban yang ditemui secara indisental. bukan persoalan sorban yang dipakai, dengan baju gamis khas pondok pesantren tetapi seberapa mampu kita bertahan dengan apa yang berbeda dari kita secara materiil. Berjalan ditengah kota, melintasi orang-orang yang ada disekelilingnya yang mungkin saja semua orang akan bergumam "aneh". tetapi mungkin gumaman itu hanya sebatas isapan jempol belaka. Ini sebuah tantangan, bagaimana melestarikan sebuah misi dakwah dalam balutan yang berbeda dari ke umuman. Pria-pria itu seperti kelompok burung yang terbang keluar sarang secara bersama-sama, saling menguatkan dan saling mengembalikan niat. paling tidak selama kami berkomunikasi dengan pria-pria itu hal yang dapat diambil hikmah adalah bagaimana menjadi muslim yang bermanfaat dan berdaya guna, nilai dan hanya ingin memperlihatkan bahwa Islam adalah bentuk kebersamaan. "Lain pintu lain pula rumahnya". ...