Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017
Teruntuk masalaluku, Aku mengerti perasaanmu yang tak lagi bersamaku, bahkan aku sangat mengerti seperti apa dirimu bagiku kini, kini dan esok kau hanya serpihan yang tak akan kunjung kembali bahkan aku terus meninggalkanmu dengan berbagai alasan yang terus aku bentuk aku pernah melewatkan waktu bersamamu, menanti, memandang yang tak lepas dari pikiran hingga kau menjadi bagian indah yang terus menari didalam benakku aku yang meyakini kau adalah kenyataan yang ada, kenyataan yang menjadi sandaranku untuk terus menikmati jalan di senja hari untukmu yang pernah ada dihidupku, kini aku sendiri bukan berarti dalam sepi, ucapan terima kasihku kepadamu yang selalu aku sampaikan melalui desir angin yang terus mengajak bercengkerama kini aku melihatmu dengannya bukan aku menyesali dan bersedih atas itu, namun aku turut berbahagia untukmu dapat melanjutkan hidupmu dengan penuh ringan kebahagiaan Aku berterima kasih kepadamu karena kau hadir dan memberiku arti atas waktu yang aku lalui b...
ups...... ada yang merasa bersalah nih, iya, dari apa yang sering dikatakan pasti ada yang "jleb" tidak berkenan atau merasa ada yang salah gitu jika didengar orang lain. Susah nya menjaga lisan dan menjaga kata-kata baik yang keluar dari mulut, padahal kita punya pikiran yang selalu mengatur ya?, apa itu artinya kita tidak lagi menggunakan akal kita ya?, membiarkannya berkeliaran hingga ia liar dan apa yang kita lakukanpun tak lagi bisa dikendalikan. Duh sedihnya jika begitu kondisinya. dalam beberapa hal kita tak mungkin melakukan sesuatunya tanpa dipikir dan tanpa dikendalikan. Kenapa kita jarang sekali menggunakan akal untuk berpikir dalam setiap tindakan kita?. (bersambung)