Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Humanisme Pendidikan

Gambar
Pendahuluan Akhir-akhir ini dunia pendidikan Indonesia sedang menjadi sorotan tajam. Kasus penganiayaan berbuntut hilangnya nyawa seorang guru di salah satu sekolah negeri berbuntut pada hilangnya sebuah kesadaran akan nilai pendidikan. Kasus lain dapat dilihat saat munculnya berbagai kekerasan baik fisik, seksual oleh seorang guru. Kondisi yang demikian itu bukan semata karena persoalan moral dan etika, namun ada unsur kesadaran yang tidak terbangun dari sebuah nilai yang bersifat mutlak (wahyu/Alquran). Konsep Iqra' dalam memahaminya menjadi hilang bahkan tidak dapat memaknainya dengan baik. Berawal dari tidak memahami, memaknai sehingga menjadikan setiap jengkal kehidupan menjadi hambar tanpa nilai. Kontekstualisasi pendidikan yang mengalami disoriented dan lebih menekankan aspek materi dibandingkan spiritualitas (Kamal, 2018). Disorientasi ini sudah terjadi dan menjadi penyakit, dengan adanya sekolah unggul dan standardisasi nilai, menjadikan pola pendidikan yang tidak s...

Muhammadiyah (Selayang Nilai Yang Mencerminkan Keabadian)

Gambar
Memelihara Nafas Perjuangan Muhammadiyah Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 November 1912 M di Yogyakarta oleh Muhammad Darwis atau yang jauh lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan. Faktor yang mempengaruhi pendiriannya lebih besar menyangkut masalah aqidah, pendidikan, ekonomi yang pada masanya Dahlan merasa banyak hal yang harus diperbaiki. Masyarakat dengan keyakinan Islamnya namun belum mampu menerapkan keIslaman yang sebenarnya karena masih tercampur dengan penyakit bid'ah, tahayul dan khurafat. Keyakinan yang semacam itu harus dimusnahkan dari tubuh umat Islam yang notabene masyarakat dengan ajaran yang jelas, sumber yang jelas yakni Alquran dan hadits sebagai acuan dalam berbuat dan beribadah. Kondisi tersebut tentu akan membuat umat Islam jauh lebih tertinggal dibandingkan dengan umat yang lain. Kemiskinan dan kemelaratan ekonomi juga menjadi faktornya dimana sebagian besar masyarakat Islam terserang miskin karena penjaja...

Dari IMM jadi Diriku Kini

Gambar
Foto ini diambil jaman old. Dari sebuah keinginan menambah wawasan dan pengetahuan dengan penuh ambisi "saat itu" membawaku ikut bergabung dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) IMM Purworejo. Berawal dari sebuah gebrakan meja karena kami sebagai peserta dinilai terlalu sombong oleh kakak instruktur saat Darul Arqam Dasar (DAD) dulu. Entah apa yang menjadikan kalimat "buku apa yang terakhir kamu baca?" menjadi kalimat sakti mandraguna sehingga membuatku jatuh pada lubang peradaban Mahasiswa dan berkecimpung langsung di dalamnya menjadi penggeraknya. DAM adalah perkaderan lanjutan setelah DAD. Perwakilan dari Magelang waktu itu berempat yaitu saya (Nining Ernawati, Nita Arofatul K, Luqman Hakim dan Abdurrahman S. Bertemu dengan banyak peserta dari kota lain membuat penulis merasa bahwa dunia begitu luas, seluar imajinasi para penulis novel yang dibedah dalam acara pembukaan DAM yakni Seminar Nasional Sastra Budaya, menghadirkan Ahmad Tohari sebagai penulis Nove...

Memaknai Perjalanan Hidup Seorang Muslim

Semalam ane ngaji kajian malam sabtu, yang jadi pembicara ustad Azis Luqman, tema kajiannya yaitu tentang "Memaknai Perjalanan Hidup Seorang Muslim". Tapi ini versi improvisasinya ya sahabat, tapi insyaAllah tidak mengurangi esensi kajiannya. Jika beberapa waktu yang lalu ane datang di sebuah majelis tentang keluarga sakinah (walau belum berkeluarga sih, minimal persiapan, hehe) dijelaskan tentang bagaimana mengelola konflik sebagai seorang muslim dalam kehidupan rumah tangga (ada yang mau tahu isinya?, besok ane tuliskan di episode mendatang yes, hhihii). Back to kajiannya ustad Azis yes sahabat fillah. Antum pernah tidak berpikir hari ini apa ya rencana aktivitas yang akan dilakukan?, bagaimana dan seperti apa kita akan menjadi pribadi hari ini?, Tujuannya mau ngapain kita melakukan A, B sampai Z?, atau Mengapa kita masih mempertahankan hidup kita sampai sekarang?, kenapa tidak mati saja? (ups, serem amat). Kalau di dalam kitab suci kita Alquran Allah sudah memberikan titah...