Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Manusia, selalu ada cerita tentangnya

Aku hanya melihat bahwa banyak orang disekitar yang memiliki latar belakang yang sangat beragam. Dari banyak cerita dari banyak asal mereka sehingga banyak yang bisa diambil baik pelajarani sisi baik untuk kita tiru ataupun pelajaran sisi buruk sebagai langkah antisipasi dan bisa jadi hal itu adalah "keniscayaan". Dalam sebuah masa, ya... kembali kesana lagi, yakni manusia dalam segala sifatnya dan bawaannya tentu saja memiliki latar belakang yang masih sangat realistis bagi hidupnya dimasa lalu. Sudahlah, masa lalu adalah pembelajaran, sebagaimana sudah dilakukan dan sudah terjadi.

Satu Wajah

Satu Wajah, Beribu Cerita Kesenian tradisional itu menjadi satu moment dimana aku harus mengingat saat masih duduk disekolah dasar. Melihat orang yang “kerasukan” dalam kesenian tradisional adalah keniscayaan karena disitulah orang beranggapan bahwa itu “seni”nya. Kebetulan malam ini adalah malam Senin, bukan malam Minggu dimana malamnya para pencinta. Burung malam itu begitu akrab dalam pendengaran yang sudah biasa Aku dengar, dan disana aku merasa bahwa aku benar-benar sendiri. Segala hal yang terjadi aku kisahkan dalam romantisme malam yang tidak lelah menjadi tempat dimana aku keluhkan segala sesuatunya kepadanya dan penciptanya. Aku tidak pandai memanjatkan harapanku dengan bahasa-bahasa orang timur tengah (Arab), tetapi aku lebih suka melakukan pendekatan dengan bahasaku sendiri. Keyboard ini hanya sebagai sebagian kecil perantara yang ada untukku menambatkan segalanya. Dan aku tulis kisah ini dengan mengulik beberapa memori manis yang sudah sedikit terkubur oleh folder...

Dalam Bejana Cinta

Gambar
Cinta itu begitu halus dalam setiap perjalanannya mengatur setiap jengkal nama yang tersimpan, ia juga begitu halus menyelipkan luka dalam kata manis yang berubah menjadi monster penelan jiwa. Hanya sebatas apa kemampuan untuk terus bertahan dan menahan agar ia tetap sehat. Kadang perlu juga untuk bisa mengalihkannya lebih dulu jika dirasa ia akan membawa kesakitan jiwa. Sampai-sampai kita benar-benar terayu dan tenggelam bersama romantisme kata yang tak lelah memaniskannya. Perlahan ia kembali namun tak jarang ia pergi. Cinta bukan semata rasa namun ia juga semacam nuklir. Orang tak mampu membendungnya ketika radiasi itu ada, tetapi kesakitannya akan menjadikan penderitaan. Jika kau jatuh cinta maka sehatkan akal, agar ia mampu menjadi penguat bukan penghancur hatimu. siapkan hatimu agar ia mampu mengambil kebijaksanaan dalam keputusanmu. Ah, ini benar atau salah tetapi cinta tidak pernah salah. Magelang, 3 Pebruari 2016 (dalam bejana cinta)