Selasa, 02 Februari 2016

Dalam Bejana Cinta

Cinta itu begitu halus dalam setiap perjalanannya mengatur setiap jengkal nama yang tersimpan, ia juga begitu halus menyelipkan luka dalam kata manis yang berubah menjadi monster penelan jiwa. Hanya sebatas apa kemampuan untuk terus bertahan dan menahan agar ia tetap sehat. Kadang perlu juga untuk bisa mengalihkannya lebih dulu jika dirasa ia akan membawa kesakitan jiwa. Sampai-sampai kita benar-benar terayu dan tenggelam bersama romantisme kata yang tak lelah memaniskannya.Perlahan ia kembali namun tak jarang ia pergi. Cinta bukan semata rasa namun ia juga semacam nuklir. Orang tak mampu membendungnya ketika radiasi itu ada, tetapi kesakitannya akan menjadikan penderitaan.
Jika kau jatuh cinta maka sehatkan akal, agar ia mampu menjadi penguat bukan penghancur hatimu. siapkan hatimu agar ia mampu mengambil kebijaksanaan dalam keputusanmu. Ah, ini benar atau salah tetapi cinta tidak pernah salah. Magelang, 3 Pebruari 2016 (dalam bejana cinta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Pena Hari Ini, Catatan Hari Kartini

  Muslimah dalam Dekapan Zaman (sebuah tantangan peran kebijaksanaan) (dituliskan dalam rangka hari Kartini)   Oleh: Nining Ernawati* ...