Pena Hari Ini, Catatan Hari Kartini
Muslimah dalam Dekapan Zaman
(sebuah tantangan peran kebijaksanaan)
(dituliskan dalam rangka hari Kartini)
Oleh: Nining Ernawati*
*21 April 2025
Perkembangan dunia menjadi sebuah
tantangan generasi muda untuk mempertahankan norma dan Prinsip sebagai seorang
muslimah. Perkembangan dunia entertainment atau dunia hiburan yang disajikan
menambah tantangan semakin berat. Betapa tidak, hiburan yang bisa setiap saat
dibuka melalui gawai menyajikan Muslimah yang sudah terang-terangan demi
mendapatkan banyak pengikut di media sosial melakukan gerakan, berpakaian juga
berkata yang keluar dari norma agama.
Kita banyak mengkuti budaya yang
bahkan kita tidak tahu sumbernya. Memperagakan, kemudian menguploadnya di media
sosial. Sepertinya kita perlu memetakan ke-FoMO-an kita.
Tingkat Fear of Missing Out (FoMO) di Indonesia cukup
tinggi, terutama di kalangan remaja dan generasi milenial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 64,6% remaja
Indonesia mengalami FoMO di media sosial. Penelitian lain menyebutkan 68% generasi milenial di Indonesia mengalami
FoMO, dan 69% konsumen secara keseluruhan juga mengalami dampak FoMO (sumber:
Ejournal.undip.2022)
Tingkat ini akhirnya
menunjukkan kepada kita bahwa Pada tahun 2024, 51,3% pengguna media sosial di
Indonesia adalah perempuan, sedangkan 48,7% adalah laki-laki.
Statistik penggunaan media sosial di Indonesia
·
Pengguna media sosial didominasi oleh usia 18-34 tahun
(54,1%)
·
Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit
per hari di media sosial
·
81% pengguna media sosial mengaksesnya setiap hari
·
Aktivitas yang sering dilakukan di media sosial, antara
lain:
o
Berbagi foto/video (81%)
o
Komunikasi (79%)
o
Berita/informasi (73%)
o
Hiburan (68%)
o
Belanja online (61%) (sumber: dataai.2024)
Bagaimana tidak ini menjadi tantang serius bagi
kita di kalangan perempuan yang dengan kemampuan yang dibekalkan dari Allah kepada
kita untuk memaksimalkan potensi. Hari ini, kita memperingati hari Kartini yang
jatuh di tanggal 21 April. Sebenarnya sebelum Kartini lahir kita sebagai
muslimah sudah dihadapkan pada banyaknya pahlawan muslimah yang perannya juga
tidak kalah dari Kartini. Kenalkah kita dengan Khadijah binti Khuwailid seorang
saudagar sukses, Fatimah al Zahra binti Muhammad seorang yang aktif dalam
perkembangan Islam dan penyebarannya, Nusaiba binti Ka’ab seorang muslimah yang
ikut berperang dalam pertempuran Uhud juga Aisyah binti Abu Bakar seorang prawi
hadits dalam tradisi sunni dan partisipasi perempuan di muka publik.
Nilai-nilai yang diwariskan Kartini juga muslimah Islam sebenarnya mampu
menjadi pegangan bagi generasi muda muslim saat ini, sehingga tidak mudah
mengikuti budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keIslaman.
Mempertahankan budaya malu, berpikir kritis, juga keterlibatan langsung dalam
kegiatan masyarakat, fokus pada hal-hal yang positif dapat menjadi salah satu
cara mengalihkan fokus dan budaya fomo. Kemajuan teknologi itu penting untuk
diikuti, namun tanpa meninggalkan aspek nilai-nilai agama. Hadis "Man
tasyabbaha biqoumin fahuwa minhum" yang berarti "Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut". Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hambal dan Abu Daud.
Kita dapat mengikuti jejak keteladanan
dari tokoh Muslimah maupun pahlawan Indonesia yang dengan sangat luar biasa
mampu memaksimalkan perannya dalam menggali potensi diri. Mengurai setiap
potensi yang Allah titipkan, dengan sangat cerdas, terbuka dan beraktualisasi
dengan lincah.
Yuk jadi penerus tokoh muslimah yang
berkarakter dengan iman dan taqwa. Ingat, dari kitalah lahir generasi Islam yang
kuat.
setuju sekali , Budaya kartini yang berkarakter muslimah dengan segala kemajuan, kreatifitas dan mandiri tanpa meninggalkan sifat keibuan bermanfaat bagi keluarganya dan masyarakat
BalasHapusMantab. Islam sangat memuliakan perempuan. Lahirnya Islam juga dalam rangka pembebasan perempuan dari diskriminasi dan penjajahan budaya jahiliyah. Namun demikian kewajiban taat pada suami dan sebagai ibu tetap harus diperhatikan untuk kemaslahatan dan keberkahan dalam hidup berkeluarga.
BalasHapus