PERIODISASI
MUHAMMADIYAH
(Yuk, cari tahu bagaimana perkembangan Muhammadiyah sebagai persyarikatan dimulai dan kemajuan apa saja yang sudah dicapai)
A. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
1.
Faktor
Internal
-
Umat Islam banyak yang terjangkit syirik, taklid, serta TBC
(Tahayul, Bid’ah, Churafat). {enyakit yang merusak aqidah Islam
-
Umat Islam terpecah menajdi 3 golongan (priyayi, santri dan
abangan)
-
Sistem Pendidikan Islam yang lemah
2.
Faktor
eksternal
-
Penajajahan Kolonial Belanda
-
GErakan Pembaharuan Dunia Islam
4 Bidang
utama Muhammadiyah periode awal:
a. Bidang
keagamaan (Tabligh)
b. Bidang
Pendidikan
c. Bidang
social Kemasyarakatan (Bagian Penolong Ibadah Haji, Penolong Kesengsaraan
Oemoem)
d. Bidang
Kepustakaan
B. Perjuangan Muhammadiyah Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
A. Sebelum
Kemerdekaan :
Periode Ki BAgus Hadi Kusumo melobi pemerintah Jepang untuk
mendapatkan dispensasi agar tidak melaksanakan upacara Sei Kerei. Jendral
Sarbini dan Jendral Soedirman dengan kepanduan Hizbul Wathan dengan penanaman
cinta tanah air dan kebangsaan.
B. Setelah
Kemerdekaan:
Pada masa kemerdekaan Ki Bagus Hadi Kusumo terlibat dalam
perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Abdul Kahar Mudzakir menyoroti
batas-batas NKRI
Kegiatan keorganisasian: Periode ki Bagus Hadi Kusumo (Mengadakan
Silaturahmi Cabang se Jawa 1946, sidang Tanwir perwakilan 1950, Tanwir
Yogyakarta 1951, Tanwir Bandung 1952, Tanwir Solo 1953). Periode A.R. Sutan
Mansyur (penanaman kembali Ruh Tauhid dan disusun langkah Muhammadiyah atau
khittah Palembang 1956-1959)
C.
Perjuangan
Muhammadiyah Orde Lama
Dua
Kepemimpinan H.M. Yunus Anies (1959-1962), K.H. Ahmad Badawi (1962 – 1968) .
Yunus Anies berhasil merumuskan identitas Muhammadiyah. Sedangkan Badawi
berjuang keras agar Muhammadiyah tidak dibubarkan. Hal ini dilakukan karena
pada masa itu situasi politik sedang dikuasai oleh partai Komunis Indonesia
(PKI), dan Soekarno mendirikan partai PNI (partai Nasionalis Indonesia) dengan
menggabungkan tiga gagasan yakni Nasionalis, agama dan Komunis (NASAKOM).
Sehingga mUhammadiyah menolak keras dan kemudian dibentuk
KOKAM (Komando Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Angkatan Muda
Muhammadiyah) yang bekerjasama dengan RPKAD (sekarang Kopasus).
Keterlibatan Muhammdiyah Menumpas PKI:
1. Pada 1
Oktober 1965 Menteri Panglima Angkatan Kepolisisan Sutjipto Judoharjo dan
Menteri/Kasad Jenderal A H NAsution menyampaikan ceramah kepada kader Pemuda
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta.
2. Pada 2
Oktober 1965, penyataan bersama atara partai politik dan segenap ormas untuk
menumppas PKI
3. Pada 4
Oktober 1965 diselenggarakan rapat umum di Sunda Kelapa membentuk KAP GESTAPU
(Kesatuan Aksi Pengganyangan Kontra Revolusi Gerakan 30 September)
4. Pada 9
Nopember 1965, diadakan Rapat Raksasa di Lapangan Banteng Jakarta.
D. Perjuangan Muhammadiyah Orde Baru
1. Periode K.H
Fakih Usman dan A.R. Fakhrudin (1968 – 1971), mengusung gagasan
memuhammadiyahkan kembaliu warga Muhammadiyah, dilakukan gerakan “tajdid” juga
perumusan Matan Keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
2. Periode K.H
A.R. Fakhrudin (1971 – 1990)
Mengalami 2 tantangan yakni tentang penggunaan asas tunggal
pancasila dan Kunjungan Paus Paulus Yohanes II. Sehingga Mangayubagya Sugeng
Rawuh lan Sugeng Kondur” yang isinya Negara ini penduduknya sudah mayoritas
Islam jadi jangan jadikan rakyat obyek kristenisasi.
3. Periode K.H.
Ahmad Azhar Basyir, M.A. (1990 – 1995)
Dirumuskan program jangka panjang Muhammadiyah untuk 25 tahun
kedepan, isinya konsolidasi gerakan, pengkajian dan pengembangan serta
kemasyarakatan.
E.
Perjuangan
Muhammadiyah Periode Reformasi
Periode
reformasi di pelopori oleh Prof. Dr. Amien Rais, M.A yang secara garis besar
beliau melepaskan jabatannya sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk focus pada
gerakan reformasi. Pada tahun 2002 berhasil ditetapkan Khittah Denpasar pada
sidang Tanwir di Bali. Pada periode ini juga Muhammadiyah mulai menggunakan
metode hisab wujudul hilal dengan tiga parameter yakni, telah terjadi
konjungsi/ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, Pada saat
matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Alasan Muhammadiyah menggunakan
metode hisab yaitu:
1. Semangat al
Quran adalah menggunakan hisab
2. Pada zaman
nabi masih menggunakan metode rukyat karena mereka adalah umat yang ummi (tidak
bisa baca dan tulis)
3. Umat Islam
tidak bisa membuat kalender jika dengan metode rukyat
4. Rukyat
menimbulkan masalah pelaksanaan puasa Arafah
F.
Perjuangan
Muhammadiyah di Abad kedua
Prof. Dr. Din Saymsudin, M.A terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah selama dua periode (2005 – 2010) (2010 – 2015). Beliau
mengantarkan Muhammadiyah memasuki abad kedua. Di bawah kepemimpinannya beliau
kberkomitmen mewujudkan perdamaian untuk kemanusiaan sebagai tanggung jawab
bagi seluruh umat manusia. Setelah kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A.
kepemipinan Muhammadiyah jatuh ke amanah Dr. Haedar Nashir, M.Si. yang terpilih
pada Mukatamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar tahun 2015. Beliau melanjutkan
amanah Muuhammadiyah di abad ke dua dengan tantangan yang datang baik dari
dalam maupun luar. Oleh sebab itu Muhammadiyah harus senantiasa melakukan
gerakan pencerahan sebagai persambungan dari gerakan pembaharuan yang dilakukan
abad pertama.
Muhammadiyah abad kedua berkomitmen untuk melakukan dakwah
pencerahan yang bersifat membebaskan, memberdayakan, dan memajukan
kelompok-kelompok komunitas lama maupun baru, menyebarluaskan pandangan Islam
yang berkemajuan bagi masyarakat luas yang heterogen, yakni:
1. Mempertahankan,
melangsungkandan mentransformasikan gerakan pencerahan di abad kedua dengan
menajdikan komunitas sebagai basis gerakan.
2. Perubahan social
akibat lobalisasi dan dinamika social baru yang terjadi di masyarakat
Iandonesia abad ke-21 yang memerlukan kekuatan penyangga nilai yang meneguhkan
sekaligus mencerahkan
3. Dinamika
ekonomi, politik, dan budaya pasca reformasi yang cenderung serba liberal serta
memerlukan bimbingan dan arahan nilai-nilai ajaran Islam yang membentuk
karakter akhlaq mulia, rahmat bagi semesta
4. Penetrasi ideology
dan misi agama lain yang semakin meluasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia
khususnya berbagai lingkungan komunitas yang memerlukan dakwah fastabiqul
kahirat yang menampilkan keunggulan alternative
5. Dalam konteks
situasi yang dihadapi, seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin
berubah semakin cep-at, heterogen dan kompleks maka diperlukan pemikiran,
pendekatan, strategi dan aktivitas baru lebih actual dalam model gerakan
komunitas gerakann jamaah yang meluas dan mengakar masyarakat.
MUHAMMADIYAH GERAKAN PEMBARUAN ISLAM
BalasHapusBoleh asal jangan mengubah kaidah Islam
BalasHapusYaaaa kurang puass
BalasHapusMuhammadiyah memiliki tujuan yang baik
BalasHapusBagus......👍
HapusHai
Hapus