Valentine Perspektif Islam
Disampaikan pada Kajian Keputrian.
Hari Valentine dan sejarah perayaannya. Duh, membicarakan
perspektif atau pandanagan rasanya berat sekali karena akan membahas masalah
ideologi, dan akan butuh banyak waktu untuk mendiskusikannya, dan di forum ini kita
akan lebih sedikit mengupas mengenai budaya valentine saja ya Kawan.
Hari Valentine bermula saat seorang yang bernama Santo Valentino
yang mati dipenggal pada masa Romawi, kekaisaran raja Cladius II. Ada beberapa
sejarah yang menuliskan sebab kematian Valentino, catatan pertama menyebutkan
bahwa Valentino dipenggal karena Ia membantu orang-orang Kristen yang dianiaya, yang kedua menyebutkan bahwa Valentino
dipenggal karena Ia adalah orang Saleh yang mengakui Isa Al Masih itu sebagai
Tuhan dan tidak mengakui Tuhan orang Romawi itu sebagai Tuhannya, catatan
ketiga menyebutkan bahwa Valentino dipenggal akibat Ia menentang kebijakan
pernikahan Kaisar, yakni secara diam-diam Ia menikahkan tentara-tentara yang
dilarang menikah, untuk kekuasaan dan militer dan kegita versi ini menyebutkan
bahwa karena sebab itulah Valentino dipenggal pada tanggal 14 Februari.
Lalu kenapa dirayakan sampai saat ini?. Hari peringatan ini
bukanlah hari sejuta umat tetapi ini adalah sebuah kebudayaan yang dilestarikan
oleh kaum Kristiani karena bagian dari mereka yang mati karena membela kaumnya,
dan mengakui Isa Al Masih adalah Tuhannya sehingga Valentino adalah umat Tuhan
kaum Kristiani, dan penghargaan itu dibawa kedalam tradisi gereja yang secara
periodik dimaknai sebagai hari kasih sayang.
Hari ini sangat berbeda dengan hari perayaan yang lain, kenapa?.
Hari Valentine tidak boleh tetapi hari Pahlawan dan Hari Ibu boleh, kenapa?.
Hari Valentine sangat berbeda konteks dengan hari pahlawan dan hari Ibu, hal
ini menyangkut persoalan Ideologi keagamaan, hari Valentinne akan sangat lekat
dengan budaya paganisme, budaya keberhalaan karena sudah menyangkutkan Tuhan
didalamnya. Budaya yang diciptakan dalam rangka penghormatan kepada orang yang
berkorban demi sebab dasar nilai ke Tuhanan orang-orang Kristiani. Ini sebab
Ideologis dilarangnya hari Vakentine dalam Islam. Sedang banyak dalil yang
seringkali dikaitkan dengan perayaan ini, dalil mengenai berlebih-lebihan,
dalil mengenai budaya, yuk buka Alqurannya.
Ketika membicarakan perspektif ini akan sangat paradigmatik,
artinya bagaimana Islam memandang hal yang secara Idealitas sangat didasarkan
pada persoalan ideologis. Islam memang melarang kaumnya untuk mengikuti budaya
kaum-kaum diluar Islam, karena didalam Islam, sifat Allah dengan kasih dan
sayangnya selalu melimpahi umatNya hingga tidak ternilai dan terhitung.
Sehingga tidak ada Istilah hari kasih sayang secara insidental, hanya pada
waktu tertentu saja, tetapi setiap saat adalah hari kasih sayang. Dari sebab
Ideologis ini yang kemudian turun dalam segala kaidah, yakni akan sangat
realistis ketika dikaitkan dengan budaya hura-hura, senang-senang, dan berlebih-lebihan,
bagaimana tidak, jika Islam melarang melakukan budaya tersebut. Valentine
identik dengan ungkapan cinta, melewatkan hari bersama orang yang disayangi,
dicintai, melewatkan malam bersama, berdua dan saling berbagi soal cinta yang
disimbolkan dengan coklat, bunga atau boneka atau apapun itu.
Sangat Logis jika hal itu menjadi pertentangan didalam Islam,
karena Al Quran sangat melarang hal itu, karena Islam mengharamkan perzinaan,
dan melarang umat Isllam untuk mendekati perbuatan Ziina dan aktivitas-aktivitas
yang dilaksanakan sangat mendekati Zina, yang sangat mungkin terjadi. Ini sebab
realistis. Dalam Hadits sebagai dasar larangan mengikuti budaya kaum lain maka
jika sebagian umat yang mengikuti budaya umat yang lain maka sungguh ia adalah
bagian dari kaum tersebut. Dengan alasan dogmatis dan ideologis maka Islam
melarang budaya ini. Ideologi Islam tidak bisa dicampur dengan ideologi agama
lain karena ini menyangkut Aqidah. Gempuran ideologis masa kini bukan lagi
masalah doktrin tetapi bagaimana membungkus doktrin dalam wacana budaya.
“Aku kan hanya kasih kamu coklat, sebagai bukti aku menyayanginya,
dan untuk fun-fun saja...”. Duh, remaja memang identik dengan hal ini, alasan
memberikan sesuatu yang spesial untuk orang yang dikasihi menjadikan moment ini
sangat spesial. Remaja, perlu diketahui, jika sesuatu yang Allah tidak suka
maka jika kau melakukannya itu sama artinya dengan kau menyiapkan dirimu untuk
mendapat ganjaran keburukan dariNya. Logis saja ya, remaja jika seorang
menyukaimu, mencintaimu, dan mempunyai kasih kepadamu maka dia akan menjagamu
lahir dan batin, betul tidak?. Dia tidak akan mengganggu malam-malammu yang
berharga untuk belajar dengan SMS, BBM atau WA atau media sosial lainny, tetapi
dia akan menghargai waktumu karena Ia tahu waktumu sangat berharga bagimu.
Seseorang yang benar-benar menyukaimu adalah mereka yang selalu menasihatimu
dalam kebenaran jalan Allah, bukan mereka yang mengajakmu berboncengan motor
berdua melewati hari dan pergi dengan romatisnya. Kasihan sekali mereka yang
sering tertipu oleh dengungan yang Syetan alirkan kepada kita, rasanya pasti
bahagia sekali tetapi itu adalah awal dari kebuntuan hati dan kebekuan
berpikir.
Jika rasa sayang itu mengenal waktu, maka Ibu kita akan mengasuh
kita hanya pada satu waktu saja, dan selain itu membiarkan begitu saja kita
bahkan menelantarkan kita, sedih bukan. Itulah analogi yang asangat sederhana
sekali. Kawan-kawan, hari valentine memang sangat menarik dari luar tetapi
didalamnya banyak sekali madharat yang bisa menimpa diri kita. Jadi lebih baik
jauhi madharatnya dan ambil sesuatu yang lebih bermanfaat, kenapa tidak kita
bisa lebih bermuhasabah disaat yang lain berfoya-foya, kenapa tidak kita lebih
bisa memanfaatkan waktu untuk belajar, mengerjakan hal yang bermanfaat disaat
yang lain menggunakan waktu untuk bersenang-senang. Simple kan?.
Jadi tidak usah kita mengikuti budaya yang bukan mencerminkan
realitas keberagamaan kita sebagai muslim. Kawan, mari kita jaga keistiqamahan
kita sebagai muslimah, yang senantiasa menjaga diri kita, dan menjaga hati kita
agar tetap menjaga aqidah.
Kawan-kawan, sudah seharusnya sebagai kaum pelajar kita senantiasa
melihat muatan dari setiap event atau budaya yang tidak ada tuntunan dalam
Quaran dan Sunnah, karena kita seorang muslim. Mari kita siapkan diri untuk
bisa memanfaatkan setiap waktu yang Allah berikan untuk kebaikan.
Sekian semoga bermanfaat. Nuun wal qalami wamaa yasturuun, billahii
fii sabilil haq fastabiqul khairat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar