Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Bagaimana jika Aku tak lagi bersama Islam?

Pagi ini naik motor seperti biasanya. Aku dengan sedikit lebih pelan karena kecepatan yang tidak dapat dimungkinkan lebih cepat. Ya.... sakit itulah kenyataannya. Sakit, bukan secara fisik akan tetapi jiwa yang sakit. Jiwa yang sakit karena merasa nafsu sudah menguasai, hingga tak lagi mampu melihat nukmat Tuhan yang begitu besarnya kepadaku. Jika hari ini aku harus menangis, itu bukan karena aku yang sedang cengeng, tetapi karena aku sedang lemah. Bukankah setiap manusia memiliki titik dimana orientasinya hilang?. Bukankah setiap manusia memiliki titik dimana Ia lebih baik diam dan bertanya, kenapa dan bagaimana aku kini?. Tuhanku yang diajarkan lewat guruku memiliki banyak sifat yang mewujudkan kekuasaannya, kehendaknya dan maha besarnya. Jika manusia sepertiku menjadi tidak berdaya karena sebuah kondisi yang tidak diinginkan, apakah Aku harus tetap berdiri secara tegak?, dapatkah Aku berlindung untuk bersimpuh sebentar dan berkata bahwa aku ingin Tuhan tetap menjadi pengayomku dan ...

Karya

Begitu relatifnya manusia, sampai-sampai Ia mampu berubah dalam waktu yang singkat. Bukan semata pertimbangannya yang cepat berubah, tetapi Ia mampu selalu menjadi sosok lain yang muncul dalam sekejap mata. kalau teori relatifitas dipegang karena kedinamisannya maka relatifnya manusia adalah kedinamisannya akal. Bukan kemunafikan, tetapi relatifitas. Menjadi sebuah karya yang baik bagi manusia saat Ia mampu mengelola akalnya dengan baik, menyesuaikannya dengan kondisi yang dilakukan oleh budi (fisik) sehingga kesesuaian inilah yang disebut karya. 

Karena Kita Wanita

Karena wanita harus tetap terhormat Bukan menjadi lemah karena rayuan, bukan menjadi naif karena harapan, bukan menjadi tersingkirkan karena kesendirian. Kita wanita harus terhormat Bukan yang mau dijak kesana sini berboncengan mesra, bukan yang mau tersenyum melihat pesan romantis rayuan gombal, bukan yang mau berdandan necis untuk lelaki asing yang hanya mampu menyentuh dan memandang semaunya,  Karena wanita harus tetap terhormat Menjadi pionir pendidikan ilmu da akhlaq un tuk anak2nya, menjadi tiang rumah tangga, menjadi penjaga kehormatan keluarganya, menjadi agen pencerdas penerus peradaban, menjadi bidadari surga, menjadi manusia mulia, perhiasan yang paling indah. Karena kita wanita harus tetap terhormat (Magelang, 11 Juni 2016)  

Yuk Pacaran....... !!!

Gambar
Yuk kita jadian terus pacaran deh..... Bahagianya jika bisa bersama dengan mengatasnamakan cinta, suka, serius dll. Yuk kita pacaran,   Agar aku dan kamu saling mengenal, kamu tahu aku dan aku tahu tentang kamu Yuk kita pacaran, agar kita bisa saling memperhatikan, sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu mengingatkanku untuk sholat dan ngaji. Yuk kita pacaran.   Aku serius sama kamu kok, aku pingin stelah pacaran ini kalau aku sudah siap aku nikahin kamu deh.   Kawan-kawan.....!! Sekarang jaman nya pacaran, dengan sejuta alasan dari yang menjadi motivasi biar blajar rajin sampai yang motivasi Ibadah rajin.   Sekarang jika pacaran waktu yang digunaan untuk mikir in pelajaran sama mikirin pacar banyak mikirin siapa?, alasan ibadah, waktu untuk mikirka Tuhan sma mikirin pacar banyak mikirin siapa?. Yuk pacaran.... Agar bisa main bareng, bisa berdua. Aku bisa pegang tangan kamu, beli rambut kamu, duduk berdua dengan cinta.   Kawan...
Pernahkah kita saling bertanya kenapa setiap orang ingin dirinya diketahui dan dikena orang lain?. Ada banyak jawaban yang saling bertukar disana, ada yang hanya karena ingin menyalurkan hobi ataupun hanya ingin sekedar share apa yang dilakukannya dalam keseharian. Ah, kiranya itu penting tidak sih jika kita terus menshare apa yang kita akan lakukan atau sedang kita lakukan atau bahkan apa yang telah kita lakukan. Hanya beberapa saat saja memikirkan apa yang dilakukan orang dan apa yang dipikirkan orang. Banyak yang menjadikan media sosial sebagai tempat curhatan dan ada juga yang menjadikannya sebagai tempat untuk mengungkapkan doa. Ah, aku malah berpikir apakah Tuhan apakah akan membaca Medsos jika kita mengetik doa disana, hehe.

Manusia, selalu ada cerita tentangnya

Aku hanya melihat bahwa banyak orang disekitar yang memiliki latar belakang yang sangat beragam. Dari banyak cerita dari banyak asal mereka sehingga banyak yang bisa diambil baik pelajarani sisi baik untuk kita tiru ataupun pelajaran sisi buruk sebagai langkah antisipasi dan bisa jadi hal itu adalah "keniscayaan". Dalam sebuah masa, ya... kembali kesana lagi, yakni manusia dalam segala sifatnya dan bawaannya tentu saja memiliki latar belakang yang masih sangat realistis bagi hidupnya dimasa lalu. Sudahlah, masa lalu adalah pembelajaran, sebagaimana sudah dilakukan dan sudah terjadi.

Satu Wajah

Satu Wajah, Beribu Cerita Kesenian tradisional itu menjadi satu moment dimana aku harus mengingat saat masih duduk disekolah dasar. Melihat orang yang “kerasukan” dalam kesenian tradisional adalah keniscayaan karena disitulah orang beranggapan bahwa itu “seni”nya. Kebetulan malam ini adalah malam Senin, bukan malam Minggu dimana malamnya para pencinta. Burung malam itu begitu akrab dalam pendengaran yang sudah biasa Aku dengar, dan disana aku merasa bahwa aku benar-benar sendiri. Segala hal yang terjadi aku kisahkan dalam romantisme malam yang tidak lelah menjadi tempat dimana aku keluhkan segala sesuatunya kepadanya dan penciptanya. Aku tidak pandai memanjatkan harapanku dengan bahasa-bahasa orang timur tengah (Arab), tetapi aku lebih suka melakukan pendekatan dengan bahasaku sendiri. Keyboard ini hanya sebagai sebagian kecil perantara yang ada untukku menambatkan segalanya. Dan aku tulis kisah ini dengan mengulik beberapa memori manis yang sudah sedikit terkubur oleh folder...

Dalam Bejana Cinta

Gambar
Cinta itu begitu halus dalam setiap perjalanannya mengatur setiap jengkal nama yang tersimpan, ia juga begitu halus menyelipkan luka dalam kata manis yang berubah menjadi monster penelan jiwa. Hanya sebatas apa kemampuan untuk terus bertahan dan menahan agar ia tetap sehat. Kadang perlu juga untuk bisa mengalihkannya lebih dulu jika dirasa ia akan membawa kesakitan jiwa. Sampai-sampai kita benar-benar terayu dan tenggelam bersama romantisme kata yang tak lelah memaniskannya. Perlahan ia kembali namun tak jarang ia pergi. Cinta bukan semata rasa namun ia juga semacam nuklir. Orang tak mampu membendungnya ketika radiasi itu ada, tetapi kesakitannya akan menjadikan penderitaan. Jika kau jatuh cinta maka sehatkan akal, agar ia mampu menjadi penguat bukan penghancur hatimu. siapkan hatimu agar ia mampu mengambil kebijaksanaan dalam keputusanmu. Ah, ini benar atau salah tetapi cinta tidak pernah salah. Magelang, 3 Pebruari 2016 (dalam bejana cinta)

Tentang 2 Hari Ini,

Entah apa yang aku pikirkan dalam keseharian dalam hidup. Aku bahkan tak mampu menghitung waktu yang terus berjalan dalam hidup. Bukankah dalam waktu kita tak mampu menyebutkan berapa detik yang kita lalui untuk hal yang bermanfaat?, Ah.... semua yang kita niatkan untuk Allah tanpa ada keinginan mendapatkan imbalan juga merupakan ibadah kepada Allah?. Ini tentang dua hari yang sudah dilaksanakan yang aku lalui, semoga bermanfaat. Pagi ini berjalan tidak seperti biasa, kegamangan dan kegalauan menghampiri pagi ini setelah semalaman terjaga dalam rasa sakit yang luar biasa. Tuhan... aku yakin rasa sakit yang diderita adalah bagaimana peleburan dosa. Satu hal yang dipikirkan yakni aku harus mampu melawan diri sendiri, menang untuk bisa melawan rasa sakit. Ada hal yang harus dilakukan selama tiga hari kedepan bahkan cukup menyita waktu, aku tidak mampu berkespektasi tinggi disini, seolah aku hanya duduk dan mendengarkan. Posisiku sebagai guru yang kini sudah harus memikirkan bagaimana m...

Pikiranku

Aku menyelami dalam segala titik hidup yang semakin dinamis, tidak kaku lagi, tidak lagi terbelenggu dalam ortodoksi statement. Aku hanya sebatas apa yang ada dipikiranku, apa yang aku pikirkan, bukan atas apa yang orang lain pikirkan. Berikan aku satu alasan kenapa aku harus bertaham enjadi diriku sendiri. Tuhan, kau berikanku pikiran yang entah aku sudah menggunakannya untuk suatu kebaikan ataukah aku lebih sering menggunakannya untuk hal-hal yang Kau kira itu sebatas sia-sia saja.