Ini
untukmu kawan, kawan seperjuangan....
Semoga
keRahmatan Tuhan menyertai kita semua dalam perjalanan panjang yang akan
menjadi pijakan kita dalam kehidupan, dan Puji keselamatan pada kekasih Tuhan sang
pembawa kabar kebenaran akhir zaman, dan yang
mengajarkan kepada kita arti perjuangan dan penegakkan fitrah Tuhan.
Bermula
dari sini kawan, kita lewati alur waktu bersama, ingatkah saat kita
bersama-sama dipojok jalan membicarakan sesuatu yang menjadi langkah kita
kedepan?, seraya kini aku harus berkata kini semua beda, berbeda dalam realita,
kau tahu kenapa?, jika aku bisa berasumsi mungkin ini karena kita sudah mulai
jarang berjumpa.
Hingga
kini kalimat ini yang ada ditelingaku. Kawan kau sampaikan ini padaku?, apa maksudmu?,
Kau tanyakan kepadaku tentang perasaanku. Kenapa kau khawatirkan perasaan
seorang saja, sedang kau tak hiraukan perasaan banyak orang. Kini kau tanyakan
apakah aku membencimu?, aku jawab tidak, aku tidak membencimu hanya terlalu
lelah untuk terus mengingatkan, sedang tak ada jawaban yang mampu menjawab,
perkataan tidak, perbuatan juga tidak,
lalu mau bagaimana?, jika aku diam bukan berarti aku marah tapi aku hanya
berfikir dan bertanya kepada diri sendiri, apakah ikatan ini sudah tidak lagi
penting untukmu?, apa kau terlalu sibuk bekerja?, jika kau bisa bilang maka
mari kita bisa selesaikan tanggung jawab kita dengan bersama-sama, jika kau aku
tanya saja diam bagaimana bisa?, sedang hakikatnya aku bukan siapa-siapa.
Penyalahan kepadaku tempo dulu masih sering ternging ditelingaku, siapalah aku,
hanya berniat mengingatkan saja aku dikira haus akan kekuasaan, metode kami
memimpin kau bilang otoriter, kau bilang pelit, kau seolah tidak melihat
bagaimana kami bisa bertahan selama ini untuk tetap menghidupkan ikatan ini.
Biar dikata aku sombong juga tidak masalah, sedang niat kami adalah tetap
bertahan. Jika mau dilanjutkan ya mari kita lanjutkan, sedang jika ingin
kondisi tidak berubah ya silahkan, aku tidak akan menggugat lagi karena ini
adalah kesepakatan kalian.
Dan
kini sungguh, jika dengan berkerja kalian bisa menyenangkan orangtua kalian
maka teruskanlah, dan teruslah bekerja karena itulah perjuanganmu pada mereka,
jika dengan pulang awal dan selalu disamping orangtua itu bisa membuat orangtua
kalian bahagia maka pulanglah, dan tetaplah ada disana seterusnya karena itulah
perjuanganmu, dan itulah jalanmu, sedang jalanku akan aku tentukan sendiri juga
atas restu orangtuaku. Kawan... Sungguh aku hanya ingin yang terbaik untuk
ikatan kita, untuk perjalanan kita agar bisa selesai dengan baik, khusnul
Khatimah. Kawan, jalan perjuangan kita berbeda-beda, itu benar bukan?, dan aku
bebaskan kalian untuk itu, bukan untuk menguasai kedudukanmu, bukan karena aku
lelah bersama kalian, aku hanya berniat membuka perjuangan kalian
sendiri-sendiri. Maaf jika tidak berkenan dengan sentilan-sentilan yang kerap
aku lontarkan melalui kediaman, kata-kata kiasan, dan ambil alih bermaksud
mengingatkan.
Abadi
perjuangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar