Minggu, 21 September 2014

Nyanyian Jiwa

Karena jiwa itu berbeda dengan nyawa,
Biarkan saja saya nyaman dengan jiwa saya yang selalu memberontak, biarkan saya menikmati haluan permainan yang Tuhan titahkan padaku, jiwaku butuh berdamai dengan takdir, jiwaku butuh bersahabat dengan garis Tuhan, maka saat itulah jiwa akan dengan tangan tebuka mampu menerima apa yang dijatahkan dan ditakdirkan. Maka inilah pelampiasan, bukan untuk menyesali tetapi biarkan ini menjadi obat saat nyawa melekat tetapi jiwa sekarat. Maka aku akan hidupkan jiwa kembali dari tidur panjang dengan ambisi yang sempat disamarkan dengan rayuan yang menjerat erat membunuh skema hidup sampai tersedat. Aku yang ingin hidup dalam realitas, membuka mata dengan realistis, selalu bernafas dalam kolam hidup menjadi idealis yang realistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Pena Hari Ini, Catatan Hari Kartini

  Muslimah dalam Dekapan Zaman (sebuah tantangan peran kebijaksanaan) (dituliskan dalam rangka hari Kartini)   Oleh: Nining Ernawati* ...