Sabtu, 27 Februari 2016

Manusia, selalu ada cerita tentangnya

Aku hanya melihat bahwa banyak orang disekitar yang memiliki latar belakang yang sangat beragam. Dari banyak cerita dari banyak asal mereka sehingga banyak yang bisa diambil baik pelajarani sisi baik untuk kita tiru ataupun pelajaran sisi buruk sebagai langkah antisipasi dan bisa jadi hal itu adalah "keniscayaan". Dalam sebuah masa, ya... kembali kesana lagi, yakni manusia dalam segala sifatnya dan bawaannya tentu saja memiliki latar belakang yang masih sangat realistis bagi hidupnya dimasa lalu. Sudahlah, masa lalu adalah pembelajaran, sebagaimana sudah dilakukan dan sudah terjadi.

Senin, 08 Februari 2016

Satu Wajah

Satu Wajah, Beribu Cerita
Kesenian tradisional itu menjadi satu moment dimana aku harus mengingat saat masih duduk disekolah dasar. Melihat orang yang “kerasukan” dalam kesenian tradisional adalah keniscayaan karena disitulah orang beranggapan bahwa itu “seni”nya. Kebetulan malam ini adalah malam Senin, bukan malam Minggu dimana malamnya para pencinta.
Burung malam itu begitu akrab dalam pendengaran yang sudah biasa Aku dengar, dan disana aku merasa bahwa aku benar-benar sendiri. Segala hal yang terjadi aku kisahkan dalam romantisme malam yang tidak lelah menjadi tempat dimana aku keluhkan segala sesuatunya kepadanya dan penciptanya. Aku tidak pandai memanjatkan harapanku dengan bahasa-bahasa orang timur tengah (Arab), tetapi aku lebih suka melakukan pendekatan dengan bahasaku sendiri. Keyboard ini hanya sebagai sebagian kecil perantara yang ada untukku menambatkan segalanya. Dan aku tulis kisah ini dengan mengulik beberapa memori manis yang sudah sedikit terkubur oleh folder baru didalam otakku.
Aku dan kau, kita sering bertengkar dalam satu kelas hingga aku benar-benar merasa bersalah padamu. Kau, yang aku anggap sebagai seorang yang menjadi saingan terberatku saat itu. Ujian nasional masih menjadi “momok” yang menyeramkan hingga aku benar-benar meletakkan semua ambisi didalamnya. Tidak akan aku kecolongan menjadi yang kedua atau seterusnya, aku harus menjadi yang pertama. Usiaku dan usiamu memang lebih banyak kau setahun, tetapi aku tidak mau kau mengalahkanku. Diantara pesaing perempuan kau pesaing laki-laki yang paling tinggi tingkatnya dibandingkan teman laki-laki sekelas kita. Gaya bicaramu yang cadel membuatku tertawa saat kau mencoba memberikan lelucon, karena harus fasih menata satu per satu kata yang akan kau ucapkan, terutama untuk huruf “r” yang sampai lulus SD pun kau tak mampu melafalkannya dengan fasih. Aku mencoba mengingatmu jauh dari dalam kotak yang tersimpan. Hanya uraian semasa kita sekolah dasar, tidak lebih karena setelah itu aku tak lagi mendengarmu berbicara, sekolah kita seudah berbeda. Tapi masa-masa yang dulu konyol kini begitu romatis dengan huruf yang terangkai dan secangkir kopi yang menemaniku menulis kala gerimis dan lagu romantis group vokal “Westlife”.
Haruskah aku menyebutkan namamu disini?, sepertinya tidak perlu tapi potongan nama yang dimiliki seorang comic yang menjadi idolaku itu ada namamu, dalam alquran juga ada namamu, nama belakangmu adalah surat dialam kitab yang aku sering bawa, dan aku teringatkan kau karena aku melihat kesenian itu dari desamu. Ah, entah apa yang aku harapkan aku hanya berharap bisa menyapa dan melihatmu, tetapi diantara wajah asing itu aku masih melihat orang yang aku kenal tapi tidak dengan wajahmu anak cadel. Kau masih ingat dengan guyonanmu yang awalnya hanya sebuah keluh kesah karena kita harus berbaris disiang yang sangat panas berlatih baris-berbaris dan latihan upacara, kau yang saat itu berada dibelakangku mengeluh “lah, panase koyo digodhog” (lah, panasnya seperti direbus.Indored). Suasana serius dan konsentrasiku pecah kala itu hingga aku hanya mampu menahan tertawa mendengar logat cadelmu, aku lebih suka memanggilmu dengan sebutan Raditya bagi diriku sendiri, walaupun yang lain menyebutmu dengan nama tengahmu begitu juga aku jika aku memanggilmu didepan kawan-kawan kita. Setelah beristirahat kau kembali pada rutinitasmu bersama teman-temanmu, kau adalah pesaingku yang paling manis. Kakak kandungmu yang satu kelas dengan kakak sepupuku menjadi alasan bahwa aku ingin menemuimu satiap pulang sekolah. Kau tahu, kalau dulu aku sering bermain dengan kakak sepupuku, mengajaknya kerumahmu agar aku bisa bertemu denganmu, dan saat itulah kata pertama dari kakak sepupuku meledekku “jare saingan, kok meh ketemu?”(katanya saingan kenapa pingin ketemu?.Indored). Ya, aku menjadikanmu sainganku karena kau salah satu siswa pandai dikelas, bukan karena aku menguntitmu waktu itu. Ah, kenapa bahasanya menguntit ya, karena itu adalah asmara anak SD.
Hari kelulusan hampir tiba, aku bisa menduduki peringkat 3 saat kelulusan, dan kau 7. Aku bangga bisa mengalahkanmu Dit, tapi aku juga kecewa dengan kedudukanku itu, harusnya aku bisa menjadi peringkat pertama. Setelah perpisahan aku tidak lagi melihatmu, cukup tahu bahwa kau kini meneruskan pendidikanmu disekolah tinggi kesehatan, mungkin sudah lulus karena aku juga seharusnya sudah lulus, tapi jalan kita berbeda. Kau dengan jalanmu dan aku dengan jalanku.
Kau masih ingat kejadian dibawah pohon kelapa aku selipkan sebuah surat untukmu sebelum kita benar-benar terpisah, aku tidak tahu secara pasti apakah kau membacanya atau tidak. Bukan surat cinta atau surat pengakuan aku menyukaimu, hanya sebuah surat ucapan selamat atas kelulusan kita, dan ucapan selamat sudah bisa diterima di sekolah negeri ketika SMP, negeri 1 tapi aku harus mengakui bahwa keluargaku lebih menyukai madrasah tsanawiyah, dan tahukah kamu kawan saat SMA aku menjadi satu sekolah dengan seorang perempuan yang katanya dulu pernah menjadi pacarmu ketika SMP, langkah berani yang kau ambil diusia semuda itu, langkah yang tidak pernah aku mampu melakukan itu kawan. Sampai akhirnya kita benar-benar tidak ada kabar salama bertahun-tahun lamanya bahkan sampai saat ini, saat aku menulis cerita ini. Menuliskan pengakuan dan entah apa ini, kisah SD.
Dimanapun kau berada kawan, banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu terkait kesibukanmu, kalau ini bukan untuk menyaingi kesibukanmu dengan kesibukanku hanya sapaan teman lama yang mencoba akrab kembali. Seperti lagu yang akan aku ulangi terus menerus tanpa bosan, bahwa aku juga tidak akan bosan mengingat bagaimana kisahku saat masih sekolah dasar bersama kawan-kawan yang lain, dalam pikiranku, semua masih tampak seperti hal yang asik jika bisa diulangi lagi. Bagaimana keseruan kita semua saat menghadapi suntikan campak kelas 1 SD, berlari kesana kemari mencari perindungan hanya karena ketakutan yang ditimbulkan karena provokasi kakak kelas, dibawah meja, didalam lemari, kamar mandi, bahkan ngumpet diruanganpenjada sekolah, sambil makan cenolan yang dicampur sambal. Ingat saat bermain suntikan air dan keisenganku muncul, menyuntik pantat anak laki-laki diam-diam dan membuat celananya basah dan menangis. Bermain, berlari dilapangan yang masih teduh dengan pohon rambutan, kolam pasir yang kadang bau kotoran kucing, disana dulu kita bersama-sama, mengukir berbagai cita-cita. Ruangan tidak seberapa besar yang didepannya ada bunga nusa indah putih yang setiap pagi tak bosan melihatnya putih, dan meliuk.
Kau dan semua kawan-kawan adalah barisan cerita yang tidak habis dikisahkan dalam semalam saat kita semua bertemu nantinya.


Salam rinduku untukmu kawan-kawanku, 

Selasa, 02 Februari 2016

Dalam Bejana Cinta

Cinta itu begitu halus dalam setiap perjalanannya mengatur setiap jengkal nama yang tersimpan, ia juga begitu halus menyelipkan luka dalam kata manis yang berubah menjadi monster penelan jiwa. Hanya sebatas apa kemampuan untuk terus bertahan dan menahan agar ia tetap sehat. Kadang perlu juga untuk bisa mengalihkannya lebih dulu jika dirasa ia akan membawa kesakitan jiwa. Sampai-sampai kita benar-benar terayu dan tenggelam bersama romantisme kata yang tak lelah memaniskannya.Perlahan ia kembali namun tak jarang ia pergi. Cinta bukan semata rasa namun ia juga semacam nuklir. Orang tak mampu membendungnya ketika radiasi itu ada, tetapi kesakitannya akan menjadikan penderitaan.
Jika kau jatuh cinta maka sehatkan akal, agar ia mampu menjadi penguat bukan penghancur hatimu. siapkan hatimu agar ia mampu mengambil kebijaksanaan dalam keputusanmu. Ah, ini benar atau salah tetapi cinta tidak pernah salah. Magelang, 3 Pebruari 2016 (dalam bejana cinta)

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...