Kamis, 13 September 2018

PERIODISASI MUHAMMADIYAH


PERIODISASI MUHAMMADIYAH

(Yuk, cari tahu bagaimana perkembangan Muhammadiyah sebagai persyarikatan dimulai dan kemajuan apa saja yang sudah dicapai)
A.     Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
1.     Faktor Internal
-          Umat Islam banyak yang terjangkit syirik, taklid, serta TBC (Tahayul, Bid’ah, Churafat). {enyakit yang merusak aqidah Islam
-          Umat Islam terpecah menajdi 3 golongan (priyayi, santri dan abangan)
-          Sistem Pendidikan Islam yang lemah
2.     Faktor eksternal
-          Penajajahan Kolonial Belanda
-          GErakan Pembaharuan Dunia Islam
4 Bidang utama Muhammadiyah periode awal:
a.       Bidang keagamaan (Tabligh)
b.      Bidang Pendidikan
c.       Bidang social Kemasyarakatan (Bagian Penolong Ibadah Haji, Penolong Kesengsaraan Oemoem)
d.      Bidang Kepustakaan
B.     Perjuangan Muhammadiyah Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
A.      Sebelum Kemerdekaan :
Periode Ki BAgus Hadi Kusumo melobi pemerintah Jepang untuk mendapatkan dispensasi agar tidak melaksanakan upacara Sei Kerei. Jendral Sarbini dan Jendral Soedirman dengan kepanduan Hizbul Wathan dengan penanaman cinta tanah air dan kebangsaan.
B.      Setelah Kemerdekaan:
Pada masa kemerdekaan Ki Bagus Hadi Kusumo terlibat dalam perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Abdul Kahar Mudzakir menyoroti batas-batas NKRI
Kegiatan keorganisasian: Periode ki Bagus Hadi Kusumo (Mengadakan Silaturahmi Cabang se Jawa 1946, sidang Tanwir perwakilan 1950, Tanwir Yogyakarta 1951, Tanwir Bandung 1952, Tanwir Solo 1953). Periode A.R. Sutan Mansyur (penanaman kembali Ruh Tauhid dan disusun langkah Muhammadiyah atau khittah Palembang 1956-1959)
C.   Perjuangan Muhammadiyah Orde Lama
Dua Kepemimpinan H.M. Yunus Anies (1959-1962), K.H. Ahmad Badawi (1962 – 1968) . Yunus Anies berhasil merumuskan identitas Muhammadiyah. Sedangkan Badawi berjuang keras agar Muhammadiyah tidak dibubarkan. Hal ini dilakukan karena pada masa itu situasi politik sedang dikuasai oleh partai Komunis Indonesia (PKI), dan Soekarno mendirikan partai PNI (partai Nasionalis Indonesia) dengan menggabungkan tiga gagasan yakni Nasionalis, agama dan Komunis (NASAKOM). Sehingga mUhammadiyah menolak keras dan kemudian dibentuk
KOKAM (Komando Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Angkatan Muda Muhammadiyah) yang bekerjasama dengan RPKAD (sekarang Kopasus).
Keterlibatan Muhammdiyah Menumpas PKI:
1.      Pada 1 Oktober 1965 Menteri Panglima Angkatan Kepolisisan Sutjipto Judoharjo dan Menteri/Kasad Jenderal A H NAsution menyampaikan ceramah kepada kader Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta.
2.      Pada 2 Oktober 1965, penyataan bersama atara partai politik dan segenap ormas untuk menumppas PKI
3.      Pada 4 Oktober 1965 diselenggarakan rapat umum di Sunda Kelapa membentuk KAP GESTAPU (Kesatuan Aksi Pengganyangan Kontra Revolusi Gerakan 30 September)
4.      Pada 9 Nopember 1965, diadakan Rapat Raksasa di Lapangan Banteng Jakarta.
D.  Perjuangan Muhammadiyah Orde Baru
1.      Periode K.H Fakih Usman dan A.R. Fakhrudin (1968 – 1971), mengusung gagasan memuhammadiyahkan kembaliu warga Muhammadiyah, dilakukan gerakan “tajdid” juga perumusan Matan Keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
2.      Periode K.H A.R. Fakhrudin (1971 – 1990)
Mengalami 2 tantangan yakni tentang penggunaan asas tunggal pancasila dan Kunjungan Paus Paulus Yohanes II. Sehingga Mangayubagya Sugeng Rawuh lan Sugeng Kondur” yang isinya Negara ini penduduknya sudah mayoritas Islam jadi jangan jadikan rakyat obyek kristenisasi.
3.      Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A. (1990 – 1995)
Dirumuskan program jangka panjang Muhammadiyah untuk 25 tahun kedepan, isinya konsolidasi gerakan, pengkajian dan pengembangan serta kemasyarakatan.
E.   Perjuangan Muhammadiyah Periode Reformasi
Periode reformasi di pelopori oleh Prof. Dr. Amien Rais, M.A yang secara garis besar beliau melepaskan jabatannya sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk focus pada gerakan reformasi. Pada tahun 2002 berhasil ditetapkan Khittah Denpasar pada sidang Tanwir di Bali. Pada periode ini juga Muhammadiyah mulai menggunakan metode hisab wujudul hilal dengan tiga parameter yakni, telah terjadi konjungsi/ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, Pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Alasan Muhammadiyah menggunakan metode hisab yaitu:
1.      Semangat al Quran adalah menggunakan hisab
2.      Pada zaman nabi masih menggunakan metode rukyat karena mereka adalah umat yang ummi (tidak bisa baca dan tulis)
3.      Umat Islam tidak bisa membuat kalender jika dengan metode rukyat
4.      Rukyat menimbulkan masalah pelaksanaan puasa Arafah
F.   Perjuangan Muhammadiyah di Abad kedua
Prof. Dr. Din Saymsudin, M.A terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama dua periode (2005 – 2010) (2010 – 2015). Beliau mengantarkan Muhammadiyah memasuki abad kedua. Di bawah kepemimpinannya beliau kberkomitmen mewujudkan perdamaian untuk kemanusiaan sebagai tanggung jawab bagi seluruh umat manusia. Setelah kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A. kepemipinan Muhammadiyah jatuh ke amanah Dr. Haedar Nashir, M.Si. yang terpilih pada Mukatamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar tahun 2015. Beliau melanjutkan amanah Muuhammadiyah di abad ke dua dengan tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar. Oleh sebab itu Muhammadiyah harus senantiasa melakukan gerakan pencerahan sebagai persambungan dari gerakan pembaharuan yang dilakukan abad pertama.
Muhammadiyah abad kedua berkomitmen untuk melakukan dakwah pencerahan yang bersifat membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kelompok-kelompok komunitas lama maupun baru, menyebarluaskan pandangan Islam yang berkemajuan bagi masyarakat luas yang heterogen, yakni:
1.      Mempertahankan, melangsungkandan mentransformasikan gerakan pencerahan di abad kedua dengan menajdikan komunitas sebagai basis gerakan.
2.      Perubahan social akibat lobalisasi dan dinamika social baru yang terjadi di masyarakat Iandonesia abad ke-21 yang memerlukan kekuatan penyangga nilai yang meneguhkan sekaligus mencerahkan
3.      Dinamika ekonomi, politik, dan budaya pasca reformasi yang cenderung serba liberal serta memerlukan bimbingan dan arahan nilai-nilai ajaran Islam yang membentuk karakter akhlaq mulia, rahmat bagi semesta
4.      Penetrasi ideology dan misi agama lain yang semakin meluasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya berbagai lingkungan komunitas yang memerlukan dakwah fastabiqul kahirat yang menampilkan keunggulan alternative
5.      Dalam konteks situasi yang dihadapi, seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin berubah semakin cep-at, heterogen dan kompleks maka diperlukan pemikiran, pendekatan, strategi dan aktivitas baru lebih actual dalam model gerakan komunitas gerakann jamaah yang meluas dan mengakar masyarakat.

5 komentar:

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...