Sabtu, 21 Desember 2019

KURIKULUM “PROPHETIC” KELOMPOK BERMAIN, SOLUSI DILEMA POLA ASUH ANAK MILENIAL


Usia dini atau yang disebut dengan the golden age memiliki peranan penting sebagai sarana pembentukan karakter dimasa mendatang. Masa pembentukan karakter ini bukan hanya sebatas nilai moral saja, namun juga karakter sosial, spiritual dan emosional. Faktor yang mempengaruhi karakter adalah pola pendidikan yang ditanamkan pada diri anak, sehingga akan terbawa sampai anak dewasa. Banyak diantara kita yang sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini sehingga pada usia 0 – 5 tahun sudah mulai dimasukkan ke lembaga pendidikan anak atau yang sering disebut dengan Kelompok Bermain (KB). Hal ini pasti dimaksudkan untuk perkembangan positif pada anak yang diharapkan oleh orang tua. Anak lebih mampu bergaul dengan teman sebaya, mampu membiasakan kebiasaan positif, diberikan penanaman ibadah, mampu membaca dan berhitung lebih baik dari pada teman sebaya yang tidak masuk KB. Munculnya KB rasanya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat perkotaan bahkan pedesaan. Kehadirannya begitu massif dan banyak diminati karena jelas membantu dalam hal penanganan anak selama orang tua bekerja. KB juga ternyata dinilai memiliki peranan penting dalam pola perkembangan anak. Anak usia dini memang membutuhkan perhatian khusus, disamping perhatian anak juga membutuhkan pembentuk kepribadian terbaik dari orang disekitarnya.

Dalam perkembangan modern, munculnya kelompok bermain kian menjadi trend. Kehadirannya ditengah masyarakat seolah menjadi nafas segar bagi seorang ayah dan ibu yang sibuk bekerja. Ketika waktu tersita oleh pekerjaan maka si anak akan dititipkan untuk mendapatkan asuhan dari orang tua asuh di kelompok bermain. Tidak jarang setiap dari kita merasa terbantu dengan kehadiran tempat penitipan anak dan kelompok bermain ini. Pananaman model diri, membentuk kebiasaan positif dalam rangka membangun karakter. Dikutip dari EDUCHILD.Vol.01 50% anak  lebih mampu mengembangkan daya kreativitasnya ketika dimasukkan dalam kelompok bermain dari pada anak yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok bermain. Hal ini bisa terjadi karena kasih sayang orang tua yang cenderung berlebihan sehingga melarang anak untuk bereksplorasi dengan dunia di luar. Kelompok bermain dengan misi membentuk karakter positif anak membangun dirinya menjadi lembaga pencetak generasi emas dengan berbagai kurikulum yang diterapkan. Kurikulum ini menjadi ruh dalam penanaman pendidikan karakter anak usia dini sehingga pada prinsipnya anak mampu berkembang sesuai taraf usianya. Kelompok bermain bukan hanya sebatas menampung anak-anak yang ditinggal bekerja, mengasuh, namun juga ikut memasukkan muatan pendidikan. Ini menjadi kritik bagi KB yang hanya mengedepankan asuhan saja tanpa didikan. Setiap orang tua memiliki pola yang berbeda namun kehadiran KB tidak begitu menjadi masalah untuknya memasukkan anak-anak usia dini ikut bergabung menghabiskan waktu seharian di KB.
Model taman bermain atau kelompok bermain memberikan tempat seluas-luasnya untuk anak bereksplorasi. Guru pendamping atau orang tua asuh memberikan hikmah dengan cara yang menyenangkan. Mulai dari membangun kecerdasan emosional dengan tidak memperturutkan segala keinginan, kecerdasan sosial dengan belajar saling berbagi mainan, kecerdasan spiritual dengan memulai segala aktifitas dengan berdoa, kecerdasan intelektual dengan memperkenalkan berbagai benda atau hal disekitar anak. Menjadi hal yang lumrah bagi kita ketika anak usia dini mulai mempertanyakan maksud atau makna benda yang dilihat. Orang tua asuh akan memberikan jawaban dengan bijaksana. Pada kehidupan modern ini anak lebih sering dihadapkan pada hal yang instan yang lebih sering menggelisahkan, yaitu gadget. Di era ini gadget menjadi primadona untuk menenangkan anak saat tantrum. Persoalan yang sering muncul adalah anak menjadi kian ketaguhan dan kecanduan terhadap gadget. Hal ini juga menjadi alasan bagi setiap orang tua memasukkan dalam KB karena di dalamnya anak tidak terfokus pada main gadget, namun sibuk bermain dengan teman-teman mengasah kemampuannya.
Persoalan gadget bukan hal yang tabu lagi bagi kita, namun seiring bertambahnya kesadaran bahaya gadget bagi kita seriring sejalan pula dengan orang tua atau pengasuh anak yang memberikan gadet dengan dalih agar anak tidak menangis atau tidak usil. Hal ini menjadi cambuk bagi kalangan pendidikan anak usia dini karana hal ini dinilai mampu membatasi ruang gerak anak sehingga anak tidak mampu mengeksplorasi dirinya dengan lingkungannya. Persoalan ini menjadi pehatian dan harus segera diselesaikan dan dicari solusinya. Merekonstruksi sistem pola asuh masyarakat tentu bukan hal yang mudah karena yang harus direkonstruksi adalah pola pikir dan budaya. Ketika era 90an anak usia dini lebih sering dihadapkan pada pola bermain dengan alam. Permainan tradisional menjadi makanan sehari-hari anak. Alam menjadi guru bagi anak-anak. Kini kita dihadapkan pada satu fenomena yang tidak bisa kita hindari yakni kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Kemajuan ini dibarengi dengan kemajuan pola berpikir orang tua yang akan menyesuaikan dirinya dengan pola asuh yang diberikan. Pemberian gadget pada anak untuk menjaga anak tetap diam dan tidak menangis. Pola itu kini perlu direkonstruksi dengan pola asuh yang lebih mampu menonjolkan keunggulan dan keistimewaan anak. Salah satu solusi pola pendidikan modern kini adalah kelompok bermain prophetic.
Kelompok bermain menjadi primadona ditengah gersangnya kasih sayang orang tua yang tertutup kesibukan. Tidak jarang kelompok bermain juga tidak begitu memahami konsep anak usia dini sehingga cenderung mengekploitasi anak pada zamannya. Kelompok bermain prophetic ini bisa menjadi pola pendidikan kelompok bermain ini bisa dikatakan pola pendidikan non formal yang terstruktur. Berbeda dengan usia wajib belajar yang memiliki standar baku pendidikan nasional. Kelompok bermain hadir dengan kurikulum yang berbeda, yakni dengan kurikulum sesuai tingkat perkembangan anak pada usianya, yakni bermain. Konsep ini beraneka ragam bentuknya, ada konsep pendidikan usia dini berbasis alam, berbasis kearifan local, berbasis ilmu pengetahuan, berbasis sosial dan berbasis spiritual. Berbagai ciri khas ditonjolkan oleh lembaga kelompok bermain untuk mendapatkan segmen masyarakatnya. Tidak mudah mengatur cara berpikir anak yang masih hidup dalam alam pikirannya sendiri. Namun struktur dan pola pembelajaran yang menyenangkan menjadi bahan untuk mampu terus mengembangkan daya aktif dan kreatif anak. Tidak terikat oleh target yang muluk menjadikan pola pendidikan ini bebas. Pembatasanstruktur kurikulum pada lembaga kelompok bermain berarti membatasi pula perkembangan anak usia dini. Walaupun tidak berbatas namun ada patokan nilai-nilai positif yang bisa dikembangkan oleh pengasuh atau guru pendamping. Konstruksi yang dibangun adalah konstruksi nilai.
Kelompok bermain mampu membangun budaya mendayaguna dalam pendidikan anak usia dini. Memanfaatkan nilai positif yang mampu muncul dalam diri seorang anak kemudian diwujudkan dalam perilaku dan dibudayakan. Melihat teori perkembangan anak usia dini yang layaknya kertas putih maka untuk dihasilkan gambar yang bagus perlu kuas dan warna yang bagus. Pembentuk karakter ini adalah lingkungan. Sebagian besar lingkungan menjadi faktor utama pembentukan karakter anak usia dini. Memasukkan anak usia dini pada kelompok bermain berarti memberikan bingkai pada anak untuk dilukis dengan baik dan terbangun karakter positif. Mendayagunakan energi positif yang dimiliki setiap anak juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena anak-anak akan cenderung aktif dalam bergerak, sedang ingin tahu berbagai hal yang ada disekitarnya, termasuk hakikat dirinya.
Pola pendidikan yang sangat dirindukan adalah pola pendidikan yang memanusiakan manusia. Pemabatasan pada pencapaian dan standardisasi pendidikan dengan range nilai merata maka pola pendidikan ini masih belum mampu dikatakan manusiakan manusia dan memerdekakan pikiran. Kelompok bermain mendasar pada pola tidak berbatas dan tidak memberikan target pada pencapaian peserta didik. Kasih sayang yang dibangun oleh orang tua kadang menjadi boomerang yang tidak bertepi karena kasih sayang yang diberikan bisa menjadikan anak tumbuh menjadi anak yang manja dan tidak struggle dalam kehidupan. Pola pembiaran anak yang begitu bebas juga menjadi persoalan dalam perkembangan karakter. Anak akan cenderung menjadi pribadi bebas dan semaunya karena pelepasan dalam pola pendidikan. Maka sebagai anak usia dini perlu bagaimana seorang anak terlepas dari hal-hal negatif yang memungkinkan akan membentuk karakter dirinya. Berbanding terbalik dengan itu, anak yang terlalu dalam kekangan akan membentuk anak yang ekstrovet, anak akan cenderung tidak kreatif dan mengalami kesulitan dalam berbagai sisi. Maka menjadikan anak sebagai makhluq yang harus dibentuk dengan baik adalah dengan mendayagunakan seluruh energi untuk hal positif, tanpa anak keluar dari fitrahnya.
Keseimbangan kehidupan dibangun dalam berbagai lintas segmen dasar manusia. Sosial, spiritual, intelektual. Spiritualitas adalah kunci dari segmen kehidupan. Moral dibangun melalui akses spiritual. Dalam kelompok bermain aspek ini juga menduduki posisi penting dalam pembangunan karakter anak usia dini. Solusi terbaik bagi orang tua yang tidak begitu mengetahui pola asuh terbaik maka solusi kelomppok bermain prophetic ini mampu menjadi alternatif pilihan untuk mewujudkan generasi anak yang cerdas dalam berbagai segmen kehidupan.Kelompok bermain prophetic disandarkan pada nilai-nilai pendidikan kenabian yang memadukan berbagai kemampuan anak-anak. Kelompok belajar ini menggunakan kurikulum sebagaimana nabi mengasuh anak-anaknya dan disesuaikan dengan kondisi anak pada era kini. Kurikulum bebas, namun dalam pemberian materi menggunakan pendekatan spiritual, sosial, dan semangat membebaskan anak dari kebodohan, kemelaratan dan cakap dalam berbagai kehidupan.

Jumat, 13 Desember 2019

Guru Harus Gini....!!

Oleh Bp. Ngaderi Budiono, M.Pd.

Perlu CANTIK untuk menjadi seorang pendidik:
C : Cerdas (sosial, spiritual, emosional, profesional)
A : Amanah, siswa dari orang tua sehingga kita mampu mengambil kebijakan dengan bijaksana)
Perlu dibudayakan untuk mengucapkan minta maaf, terima kasih, minta tolong, saling mendoakan, budya husnudzan.
N : Niat Ibadah, ikhlas dan bertanggung jawab,
T : Tanggung jawab
I : Ikhlas
K : Komitmen
laksanakan saja tugasnya jika terjadi hal yang salah dikoordinasikan untuk diselesaikan bersama-sama.

Sabtu, 23 November 2019

RAMBU-RAMBU AQIDAH AKHLAQ KELAS 12

Rambu-rambu materi:

1. Iman kepada hari akhir
2. Fase-fase hari akhir
3. Implementasi keimanan terhadap hari akhir
4. Menghayati pahala dan dosa
5. Menunjukkan perilaku yang mendapat pahala dan dosa
6. Pahala dan Dosa
7. Dosa kecil dan dosa besar
8. Hal-hal yang merusak iman (Syirik, Tahayul, bid'ah, khurafat, riya', nifak, riddah) dalam kehidupan sehari-hari


(pelajari dalil yang sudah diberikan, bacalah dari beberapa artikel, bahan diskusi dan presentasi, mind map) 



RAMBU MATERI AQIDAH AKHLAQ 11


Rambu Materi: 

1. Iman kepada kitab Allah
2. Mengidenifikasi keistimewaan kitab, karakter kitab Allah (Zabur, Taurat, Injil dan AlQuran)
3. Menyajikan keterkaitan iman kepada kitab Allah denga perilaku sehari-hari
4. Konsep iman kepada AlQuran (pengertian, sejarah, nama lain alQuran)
5. Menunjukkan perilaku iman kepada alQuran dalam kehidupan sehari-hari
6. Menunjukkan isi kandungan alQuran
7. Hubungan AlQuran dengan kitab yang lain
8. Kedudukan dan fungsi AlQuran dalam kehidupan dan terhadap kitab yang lain
9. Perlaku syaja'ah
10. Macam perilaku syaja'ah
11. Penerapan perilaku syja;ah dalam kehidupan sosial dan kehidupan sebagai siswa


(Pelajari semua dalil yang sudah diberikan, materi diskusi dan presentasi, materi mindmap)

RAMBU MATERI KELAS 10 AQIDAH AKHLAQ

Rambu Materi :

1. Asmaul husna al Karim, al Mu'min, al Wakil, al Matin, al Jami', al 'Adl, al Akhir
2. Menunjukkan perilaku meneladani al Karim, al Mu'min, al Wakil, al Matin, al Jami', al 'Adl, al Akhir
3. Menunjukkan implementasi dari pemahaman Asmaul husna al Karim, al Mu'min, al Wakil, al Matin, al Jami', al 'Adl, al Akhir
4. Menyajikan hubungan makna al Karim, al Mu'min, al Wakil, al Matin, al Jami', al 'Adl, al Akhir
5. Menunjukkan perilaku berpakaian sesuai syariat Islam
6. Menganalisis ketentuan berpekaian sesuai syariatyajikan keutamaan tatacara berpakaian sesuai syaruiat Islam
7. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
8. Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sosial
9. Menganalisis bentuk-bentuk kejujuran dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan sekolah


(Pelajari dalil yang sudah diberikan, materi tugas mindmap, materi presentasi, dan materi yang dapat dikaitkan dengan artikel)


Kamis, 12 September 2019

RAMBU MATERI PTS GASAL KELAS XII



1.     Pengertian kepada hari akhir?
2.     Tanda kecil dan Besar Kiamat!
3.     Analisis peristiwa yang menggambarkan tentang penghayatan terhadap iman terhadap hari akhir dalam kehidupan!
4.     Maksud Q.S Al Mu’minuun : 15 - 16
5.     Gambaran hari akhir dalam alQuran
6.     Manfaat diturunkan kitab Allah berkaitan dengan terjadinya hari kiamat
7.     Fase-fase hari kiamat
8.     Maksud Q.S. Al Qiyamah : 1-3
9.     Analisis Kasus!
10.  Penerapan iman kepada hari akhir baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan berbangsa bernegara
11.  Himmah yang saudara dapatkan setelah mendapatkan pengetahuan tentang iman kepada hari kiamat

RAMBU MATERI PTS GASAL KELAS XI



1.    Pengertian iman kepada kitab Allah?
2. Macam kitab Allah dan kepada siapa diturunkan
3. Analisis  peristiwa yang menggambarkan tentang penghayatan terhadap iman terhadap kitab Allah dalam kehidupan
4. Maksud Q.S. Ali Imran : 3
5. Menjelaskan maksud pernyataan tentang iman kepada kitab Allah
6. Manfaat diturunkannya kitab Allah
7.  Perbedaan dan keistimewaan alQuran dibanding kitab Allah yang lain
8. Maksud Q.S. Al Baqarah : 185
9. Analisis Kasus
10. Penerapan iman kepada kitab Allah yang baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan berbangsa bernegara
11. Hikmah yang saudara dapatkan setelah mendapatkan pengetahuan tentang iman kepada kitab Allah!

RAMBU MATERI PTS GASAL KELAS X



1.         Pengertian asmaul husna secara Bahasa dan istilah?
2.         Pentingnya memahami Asmaul Husna?
3.         Menganalisis peristiwa yang mencerminkan keteladanan terhadap asmaul husna!
4.         Maksud Q.S Al A’raf 180
5.         Menjelaskan sebuah pernyataan tentang asmaul husna
6.         Menyebutkan maksud, Al Karim, Al Mukmin, Al Wakil, Al Matin, Al Jami’, Al Akhir, Al ‘Adl dan contoh penerapan dalam kehidupan.
7.         Maksud Al Akhir dalam asmaul husna
8.         Analisis Kasus!
9.       Alasan pentingnya seorang muslim memahami Asmaul Husna dalam kehidupan!
10.   Penerapan keteladanan terhadap asmaul husna dalam kehidupan keluarga, lingkungan sekolah dan berbangsa bernegara.
11.   hikmah yang didapatkan setelah mendapatkan pengetahuan tentang Asmaul Husna!,

Kamis, 01 Agustus 2019

Sejarah Pendidikan Islam

Education in Islam - the role of the mosque
---------history overview----------

BAWA PULANG PIALA, TIM MUSIK SMK MUHAMMADIYAH KOTA MAGELANG JUARA 1 PADUAN SUARA SE JATENG DIY



Tim Paduan Suara SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Kota Magelang (27/7/2019). Sekolah adalah ruang untuk menumbuhkan minat dan bakat siswa baik segi akademik maupun non akademik melalui program ekstrakurikuler. Seni Musik dan Paduan Suara menjadi pilihan favorite siswa untuk mengembangkan bakat di dunia seni.
Baru-baru ini tim Musik SMK Muhammadiyah Kota Magelang berhasil menjuarai lomba paduan suara dalam acara Pekan Psikologi Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang. Tim yang terdiri dari 20 orang ini berhasil mengalahkan lawannya di tingkat Jateng dan DIY.
“Awalnya kami merasa gugup karena mendapat nomor urut penampilan pertama, namun kami yakin bahwa kami dapat mengatasi kegugupan dengan percaya diri dan memberikan yang terbaik untuk sekolah”, ujar Friska Dhea salah satu anggota tim musik.
Program ekstrakurikuler musik memang menjadi salah satu ekstra yang sering mengikuti perlombaan sehingga SMK Muhammadiyah Kota Magelang sebagai penyelenggara ekstra juga memberikan fasilitas yang memadai untuk seluruh siswa dan siswi.
Atinigsih, S.Pd. selaku kepala sekolah menyambut dengan penuh kebanggan atas kemenangan yang diraih tim musik SMK Muhammadiyah Kota Magelang.
“Kami bangga atas capaian yang diberikan oleh tim musik SMK yang telah membawa nama harum SMK Muhammadiyah Kota Magelang di dunia luar. Perolehan juara ini adalah hasil kerja keras tim dan guru pembimbing yang tidak lelah untuk terus berlatih.”, tegas Atin.
Membawakan dua buah lagu yang berjudul Perahu Layar dan Orkes Patah Hati yang dipopulerkan oleh group banda Slank berhasil digubah apik oleh guru pembimbing, Tighfar Widyastama, S.Pd. “Kami melihat potensi yang luar biasa ada pada diri siswa –siswi yang ikut musik, sehingga dengan aransemen yang diberikan langsung dikuasai, sehingga mampu memenangkan kompetisi ini”, sambutnya.
“Kami berharap capaian ini akan terus meningkat dan akan memotivasi siswa dan siswi lain, ekstrakurikuler lain untuk terus berprestasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki dengan maksimal”, Atin menambahkan.

Kultum Singkat


Assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,
asyhadu anlaa ilaaha ilallaah wa asyahadu annamuhammadan rasulullaah.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pelajaran dalam kehidupan. 
Belajar dari bersih, ia sebagian dari iman. Wudhu salah satu cara membersihkan diri, dengan bismillaah wajib. Orang jaga wudhu itu akan dinaungi Allah. Wudhu menjadi syarat sahnya shalat, harus dimulai dengan bismillaah terlebih dahulu. 
Shalat, shalat itu adalah cahaya. Shalatnya manusia akan menjadi cahaya bagi manusia yang di hari kiamat. Kiamat itu gelap, segelap apapun tidak ada yang tahu. Cahaya shalatnya akan membersamai orang yang shalat tadi.
Shadaqah, itu adalah sebuah bukti. Bukti bahwa seseorang telah mengucap syahadat. 
Sabar, sabar adalah lampu. Cara membedakan apakah seseorang itu sabar atau tidak adalah dengan melihat bagaimana reaksi seseorang ketika dihadapkan pada hal yang tak sesuai dengan harapannya. Quran sebagai hujjah. Ibarat seperti berjalan, ketika seseorang mempelajari alquran maka ia seolah mendapat peta sebelum melakukan perjalanan. Sedang akhirat itu belum ada yang tahu selain alQuran, maka bagi yang tidak mengerti alQuran akan kebingungan. 
Setiap pagi orang mengusahakan apa yang diusahakan menjual badannya, namun bisa malah memasukkan orang itu kedalam neraka. 
Kalimat yang akan memenuhi miza, Subhanallaah walhamdulillaah walaailaaha illaallah. Di mizan amal baik dan buruk akan dipisahkan. 

Jumat, 19 Juli 2019

Agama Dalam Sejarah


Dalam sebuah masa, sejarah terukir sebagai sistem yang tidak bisa dielakkan dalam perjalanan hidup manusia. Bukan, bukan hanya dalam sebuah cerita, tetapi sejarah mampu mengubah apa yang ada sekarang hingga apa yang akan terjadi nanti. Di dalam Islam sejarah dikenal dengan yang namanya Tsurats yang berarti yang telah belalu atau yang telah terjadi, sedangkan di dunia barat dikenal dengan istilah Histori, dan yang memiliki nilai sejarah adalah historis. Dalam kacamata penulis, sejarah menentukan apa yang akan terjadi pada seorang manusia, misalnya sejarah beragama dan sebab memeluk sebuah agama. Agama adalah produk sejarah yang orang saat itu mengatakan “ini agamaku” karena mereka telah melihat budaya yang ada didalam agama tersebut. Tanpa melihat adanya budaya yang ada didalamnya manusia juga tidak akan dapat menyimpulkan bahwa ini “baik” atau “buruk”, sehingga budaya inilah yang akan menciptakan sebuah ideologi dan paradigma yang sangat perspektif. 

Senin, 18 Maret 2019

Semua Ada Alasan


“Semua Ada Alasannya (part 1)”
“Sebel banget tahu aku sama dia itu kalua ketemu sama dia pasti mood langsung down, pinginnya marah-marah terus”, “lha memangnya kenapa?”, “gimana ndak kesel coba, diki-dikit dikomentarin, apa-apa dibicarain, pasti dapat kabar terbaru dari gossip, ngomongin orang bikin sakit hati”
Pertemuan kita dengan orang lain bisa menjadi alasan bahwa manusia hidup dengan beraneka ragam karakter dan sifat yang melekat. Lantas apa spesialnya bertemu dengan dia?.
Teruntuk yang kita rasa nyebelin. Darinya kita belajar  bagaimana menahan kemarahan, menjadi manusia yang sabar. Darinya kita juga belajar cara memperlakukan yang lain, sebagaimana kita ingin diberlakukan. Darinya kita belajar untuk tidak mudah mencampuri urusan orang lain. Menahan komentar yang tidak kita tahu apakah orang yang kita komentari berkenan atau tidak, sakit hati atau tidak. Dalamnya hati tak mudah dijangkau, seberapa tingkat ketersinggungan orang terhadap kata-kata kita.
Semua ada alasannya, pertemuan kita dengan orang lain adalah rencana Allah yang tak patut disesali, sehingga bahkan kita tak mau melihat wajahnya atau suaranya. Ingat saja bahwa dalam setiap kejadian dan kesempatan Allah memberikan pelajaran bagi kita melalui orang yang ada disekitar kita.
 “Semua Ada Alasannya (part 2)”
"Kenapa sih harus ketemu dia, kalau tidak ketemu dia aku pasti tidak akan galau gini deh", "Kenapa sih, aku harus cinta sama dia dan sekarang aku patah hati gini"
Allah menghadirkan cinta kepada manusia sebagai fitrah yang diberikannya. Cinta kadang membuat orang secara total menaruh nama menguasai hati, melupakan hakikat yang lainnya. Orang menyebutnya cinta buta. Jika sudah cinta apapun dilakukannya termasuk hal-hal yang melanggar syariat. Cinta itu menyenangkan, romantismenya mengalahkan segalanya, fly nya bisa sampai ke awan, jauh tinggi, dunia kadang tak ada artinya tanpanya. Cinta memang mampu menghadirkan kebahagiaan. dan dari sanalah kita diuji. Mengapa jatuh cinta?. Sungguh Allah menghadirkan cinta untuk bisa saling mengasihi dan menyayangi, keserasian dalam kehidupan. Bayangkan jika tak ada cinta diantara kita, dunia ini apa jadinya. Namun jika cinta juga membuat dunia ini hancur karena atas nama cinta kepada yang lain kamudian menghalalkan segalanya.
Jika hanya untuk rusak mengapa cinta itu hadir?. Karena Allah ingin kita belajar menempatkan cinta pada yang benar. Mengaturnya sesuai porsinya. Bukankah sudah nyata bahwa kita boleh mencintai sesuatu dibawah cinta kita kepada Allah dan RasulNya?. Cinta macam apa yang kemudian membuat kita lalai pada syariatnya?, cinta macam apa yang bahkan merusak kita?. Hati-hati kawan, jangan sampai nafsu menyusup dan mengatasnamakan cinta. Kita juga yang akan rugi.
Cinta itu menentramkan, jika pada tempat yang tepat, orang yang tepat dan dibarengi dengan niat cinta. Cinta pada orang yang tepat adalah cinta yang hadir pada dia yang akan membantu kita (saling) untuk dekat kepada Allah, bukan yang melalaikannya.
Cinta untuknya yang ketika dekat dengannya, cinta kita kepada Allah juga meningkat.Kita belajar dari cinta adalah sabar, sabar untuk menikmatinya, mengungkapkannya saat yang tepat. Kita belajar dari cinta yang salah untuk lebih dekat kepada yang Maha Cinta. MengingatNya lebih banyak dari yang kita cinta. Katanya syetan itu menyusup halus kedalam hati dan pikiran manusia, menyebabkannya tidak sabar, tergesa-gesa, mengedepankan nafsu dunia saja. Ada juga yang mengatakan bahwa puncak cinta adalah seks. Sehingga seringkalai berpacaran itu akhirnya pada zina.
Semua ada alasannya, tak perlu disesali mengapa kita jatuh cinta. Cukup nikmati cinta itu dan terus sandarkan kepada Allah, biarkan Allah yang bekerja dan menjawab setiap cinta kita. Jangan jadikan cinta sebagai alasan kita untuk bermaksiat. Allah a’lam.


Kamis, 28 Februari 2019

RAMBU-RAMBU MATERI UHB 2019 KELAS X GENAP

1. Pengertian malaikat
2. Soal aplikatif
3. Apa maksud dalil Q.S. Al Baqarah ayat 285
4. Perbedaan antara manusia dan malaikat!
5. Sifat-sifat malaikat
6. Maksud ayat Q.S.Al Baqarah ayat 30
7. NAma dan tugas Malaikat
8. Studi kasus
9. Soal analisis
10. Soal Analisis
11. Soal aplikatif
12. Soal aplikatif

Minggu, 10 Februari 2019

Bangun Kualitas Pemilih Perempuan, PDNA Kota Magelang Gelar Diskusi Publik dengan KPU Kota Magelang


Kota Magelang (10/2/2019). Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Magelang bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang menggelar diskusi publik. Diskusi yang diadakan di Aula SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang tersebut mengambil tema “Perempuan Berkemajuan: Membangun Politik Berkeadaban”. Dalam sambutannya Ketua PDNA Kota Magelang, Eko Kurniasih Pratiwi mengemukakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menyongsong pemilu 2019 di bulan April mendatang, sehingga peserta dari kegiatan ini mampu memberikan informasi kepada yang lain untuk turut berpartisipasi aktif, memberikan hak suaranya dengan cerdas dan tepat. Selain itu perempuan yang akrab dipanggil Tiwi tersebut juga menyampaiakn bahwa kegiatan yang diikuti oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) dan PDNA ini ada sebagian unsur pemilih pemula sehingga penting untuk mengetahui bagaimana proses pemilihan di Pemilu 2019 mendatang.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta ini dibuka secara resmi oleh Drs. Yatino mewakili ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Magelang. Dalam sambutannya Drs. Yatino menyampaiakan apresiasi yang sebesar-besarnya oleh PDNA Kota Magelang yang mengadakan kegiatan ini karena hal ini menujukkan adanya perubahan yang lebih baik dari kaum muda. Sebagai trend center untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Menurutnya, perempuan harus keluar dari mindset jaman dulu sebagai konco wingking dan sudah saatnya perempuan berdaya namun masih dalam koridor fitrahnya.  Ada bias gender yang harus disadari bersama dan memunculkan kesadaran kolektif. Menurutnya, perempuan itu lebih teliti, lebih amanah dan memiliki komitmen yang bagus, sehingga tidak ada salahnya perempuan mampu berdaya di lingkungan publik.

Diskusi yang dimoderatori oleh Dyah Wari Sukesi (Ketua bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi) mampu memancing keaktifan peserta. Ketua KPU Kota Magelang mambuka forum diskusi dengan memaparkan materi terkait kepemiluan. Disampaikan bahwa politik adalah sarana untuk mewujudkan kekuasaaan atau mendapat kekuasaan agar bermanfaatbagi yang lain. Pemilu adalah sarana  untuk mewujudkan kedaulatan. Menurutnya, bagi orang yang acuh tak acuh terhadap politik dengan lantang mengatakan “Aku benci politik” maka harus disadarkan kembali karena segala aspek kehidupan adalah produk politik dan apatisme seperti ini akan memunculkan pola kepemimpinan untuk golongannya sendiri. Ketercapaian 30% kuota perempuan menandakan bahwa perempuan dipaksa untuk berperan aktif dalam pemilu. Kini bakal calon di setiap dapil harus memenuhi 30%, namun hal ini tidak menjamin bahwa nanti keterwakilan perempuan di kursi dewan akan mencapai 30%. Hal ini bisa terjadi ketika perempuan tidak mampu menunjukkan kapasistasnya agar terpilih dan menyerap aspirasi masayarakat.
Pemilu serentak ini menurutnya mematikan pasar jual calon legislatif karena masyarakat lebih fokus pada pemilihan presiden dan wakil presiden, dan ini menjadi suatu tantangan bagi para caleg untuk bisa berkampanye dengan efektif dan efisien. Disampiakan pula oleh komisioner KPU terkait layanan pindah milih, surat suara sah dan tidak sah juga ditunjukkan contoh surat suara. “Harapannya, setelah kegiatan ini dan sosialisasi ini para pemilih pemula tidak bingung lagi dan sudah punya gambaran teknis pencoblosan dan untuk para mahasiswa untuk tetap menggunakan hak pilihnya walau sedang tugas belajar” imbuhnya.

Purwanti, Komisioner KPU Kota Magelang juga menyampaikan tips memilih pada pemilu agar tidak salah pilih, maka perlu kenali dulu calonnya dan partainya. Agar suaranya sah, coblos pada kolom yang ada, baik nama partainya, nama calonnya, nomor urut calonnya, juga cek dulu surat suara sebelum dicoblos. Bagi kita para pemilih juga bisa mengecek apakah nama kita sudah masuk ke DPT atau belum, layanan ini bisa didapatkan melalui HP saja dengan mendownload aplikasi “Lindungi Hak Pilihmu” di PlayStore.

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...