Senin, 25 Juni 2018

Rumput itu bernyanyi seolah ia mengabarkan kegembiraannya yang tak berujung karena hujan menyiraminya semalam. Udara yang dingin menyiratkan bahwa awan masih bergelayut enggan meninggalkan seberkas pandangan dan membiarkan sinar sang surya meraja pagi ini. Kutilang yang bernyanyi merayakan kesejukan dan merdeka mencari biji dan rumput kering sebagai rumah itu asyik bercengkrama dengan teman-teman sebayanya. 
Hati masih saja bertanya, mengapa tidak bisa setenang embun, ia selalu mencari jawab mengapa ia sendiri merasa gelisah. Jika smua yang tersurat sudah pasti, dan semua diciptakan Allah dengan berpasangan, mengapa ia kurang bersabar. Ia hanya perlu memantaskan dirinya, agar mampu menjawab segala pertanyaan yang selam ini dipendamnya. Menjawab setiap tantangan yang akan dihadapinya kelak. Bila dalam hati saja ia tak mampu menenangkan dirinya bagaimana ia mampu menenangkan hati orang lain, jika dalam emosi saja ia tak mampu menenangkan dirinya maka bagaimana ia mampu menenangkan emosi yang lainnya. Dalam setiap pencarian jawabannya tentu seseorang harus mampu menggali apa yang ada di dalam dirinya hingga ia menjadi dewasa secara hati. Persoalan hati bukan persoalan yang mudah untuk dimengerti karena ia senantiasa berbolak balik dan mencari jalannya sendiri sampai ia benar-benar hanya mengutamakan satu hal yakni pengabdian terhadap Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...