Sabtu, 24 November 2018

KISI-KISI IBADAH KELAS XII

POKOK BAHASANNYA:

1.      Pengertian mawaris dalam Islam
2.        Macam-macam ahli waris dan contohnya
3.        Posisi anak zina dan anak li’an dalam mawaris
4.        Kasus: (menyelesaikan contoh kasus mawaris sebagaimana berikut)
Hitunglah waris yang diterima ahli waris berdasarkan persoalan berikut ini:
Pak Manshur meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Seluruh hartanya berjumlah Rp. 120.000.000. Biaya pengurusan jenazahnya Rp. 15.000.000, hutang yang dibayar Rp. 25.000.000. 
Berapakah jumlah yang diterima:
a.       Istri
b.      Anak laki-laki
c.       Anak perempuan
5.        Perbedaan antara Hudud dan Diyat
6.        Macam zina dan had yang harus berikan kepada pelakunya
7.        Syarat terpenuhinya hukum rajam atau cambuk bagi pezina
8.        Dampak negatif zina
9.        Bagaimana menurut pendapat tentang fenomena sosial
10.    Pengertian Qadzaf
11.    Had yang harus diberikan kepada pelaku:
a.         Mencuri
b.        Minum Minuman
c.         Menyamun, merampok dan merompak
d.        Bughat
12.    Pengertian diyat
13.    Sebab dan macam-macam Diyat
14.    Syarat-syarat hukuman potong tangan
15.    Hikmah mempelajari Hudud dan Diyat

KISI-KISI IBADAH KELAS XI


POKOK BAHASANNYA:
1.      Kewajiban seorang muslim terhadap jenazah muslim
2.      Tata cara merawat jenazah mulai memandikan sampai menguburkan
3.        Doa sholat jenazah (diperbolehkan dengan tulisan latin) termasuk alfatihah dan shalawat
4.        Budaya yang tidak termasuk syariat Islam, sebutkan beberapa diantaranya!
5.        Pengertian ta’ziyah dan ziarah kubur, dan hukum keduanya dalam Islam
6.        Kasus: Siswa diberikan masalah dan menyelesaikannya.
7.        Pengertian shalat jamaah
8.        Membuat gambar ilustrasi (posisi imam dan makmum) sholat berjamaah jika :
a.         Dua orang laki-laki saja
b.        Tiga/lebih orang laki-laki
c.         Dua/lebih orang perempuan
d.        Sholat laki-laki dan perempuan
9.        Keutamaan shalat jamaah
10.    Kriteria imam dalam shalat jamaah
11.    Pengertian makmum Masbuq
12.    Kasus: Siswa diberikan masalah dan menyelesaikannya
13.    Kiat agar diri kita tidak meninggalkan shalat berjamaah

Jumat, 23 November 2018

KISI-KISI IBADAH KELAS X


POKOK BAHASANNYA:
1.      Thaharah
2.      Benda yang dapat digunakan untuk bersuci
3.      Macam najis dan cara mensucikannya
4.      Syarat sahnya berwudhu
5.      Tata cara berwudhu dari awal proses sampai dengan akhir secara sistematis
6.      Syarat diperbolehkannya tayamum
7.      Tata cara mandi dari hadats besar dari awal proses sampai akhir secara sistematis
8.      Jelaskan maksud (Q.S. Al Maidah : 6), dan kaidah hukum didalamnya.
9.      Tata cara shalat fardhu dari awal proses hingga akhir
10.  Hal-hal yang menjadi syarat sah shalat
11.  Batasan aurat bagi laki-laki dan perempuan
12.  Seberapa pentingkah menutup aurat
13.  Menlaskan menurut pendapat kalian jika ada pernyataan yang diberikan.
14.  Menjelaskan apa yang dimaksud dengan sahalat Tahajud dan shalat Dhuha
15.  Bacaan yang dibaca saat shalat dari awal hingga akhir (1 rakaat saja), diperbolehkan dengan huruf latin!

KISI-KISI AQIDAH AKHLAQ KELAS X


POKOK BAHASAN:

1.         Pengertian adab berpakaian dalam Islam (mudah)
2.         Masalah:
Disajikan masalah, siswa menganalisis permasalahan dan solusi permasalahan (studi kasus) (sulit)
3.         Maksud yang terkandung dalam Al A’raf: 26 (sedang)
4.         Menyebutkan dan menjelaskan fungsi berpakaian dalam Islam (mudah)
5.         Kandungan Q.S. An Nuur 31(sedang)
6.         Analisis lingkungan, model kesalahan berpakaian (mudah)
7.         Pengaruh pakaian syar’I dengan kenakalan remaja (sedang)
8.         Hikmah berpakaian sesuai syariat Islam (mudah)
9.         Pengertian shidiq (mudah)
10.     Maksud Q.S. As-Shaff: 2-3 (sedang)
11.    Masalah:
Disajikan masalah, siswa menganalisis permasalahan dan solusi permasalahan (studi kasus) (sulit)
12.    Disajikan pernyataan tertentu tentang shidiq dan menjelaskan maksudnya (sulit)
13.     Maksud Q.S. Taubah: 119 (sedang)
14.    Bentuk-bentuk kejujuran (mudah)
15.    Maksud terjemah hadits Tirmidzi tentang jujur (sulit)
16.    Menyajikan beberapa contoh masalah kejujuran yang sering dilakukan oleh teman kalian dan memberikan solusinya (sedang)
17.    Contoh perilaku dari bentuk-bentuk kejujuran (mudah)
18.    Menyebutkan kisah Rasulullah yang kalian ketahui tentang kejujuran (sulit)
19.    Cara untuk tetap berperilaku jujur (sulit)
20.    Hikmah mempelajari perilaku jujur yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan (mudah)

Kamis, 08 November 2018

Adakan Kajian: IPM Serius Tingkatkan Integritas Organisasi



Kota Magelang (08/11/2018). Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMK Muhammadiyah Magelang adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang basis masanya adalah pelajar Muhammadiyah. Dinamika organisasi dituntut untuk senantiasa bergerak dan merespon perkembangan zaman. Era milenial menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi pelajar ini untuk terus mampu berbuat untuk mencapai tujuan organisasi, terwujudnya pelajar muslim yang berakhlaq mulia. “Kegiatan ini adalah kegiatan pertama yang dilakukan PR IPM SMK Muhammadiyah Magelang, sehingga harapannya, melalui kegiatan ini akan terbangun komitmen anggota IPM terutama dalam hal menjalankan organisasi”, sambut Rizka Maulliyana sebagai Ketua Umum. Kegiatan yang dihadiri oleh sebagian besar anggota IPM kelas 10, 11 dan 12 ini menghadirkan Ibu Nining Ernawati sebagai penyampai kajian. Dalam kajian ini ditekan kan pentingnya prinsip-prinsip menjalankan organisasi agar lebih dinamis. Diantara factor penentunya adalah factor kepemimpinan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program kerja organisasi. IPM juga dituntut untuk mampu menjadi teladan bagi seluruh teman-teman yang tidak bergabung sebagai pengurus agar kegiatan dakwah pelajar dapat dilaksanakan dengan optimal. Kegiatan ini ditutup dengan menyanyikan lagu Mars IPM dan salam literasi sebagai ciri dan karakter pelajar Muhammadiyah yang gemar membaca dan menulis.

Rabu, 07 November 2018

Cinta Di Atas Rahmat (2)


“Sar, Sarah”, teriak Rena yang dari halaman parkiran melambaikan tangannya. “Assalamu’alaikum Ren, kayaknya kamu lagi buru-buru banget, ada apa?”, “Sar, Besok kita bisa lulus bareng nih, Aku udah dapet acc dosbingku”, Rena penuh semangat. “Alhamdulillaah, lita urus syarat wisudanya bareng yuk”, ajak Sarah sambil mulai melangkah menuju ruang tata usaha fakultasnya. Bagi seorang mahasiswi yang pernah mondok lama, tentu dia paham bahwa saat urusan satu selesai, segera beralih kepada urusan lain.  Kyai di pondoknya dulu juga pernah berpesan padanya secara khusus, agar senantiasa mengembangkan dirinya dan melesat sejauh mungkin. Semenjak perpisahannya dengan Aiman tentu dirinya semakin matang untuk menanggapi segala hal yang mampu membuatnya berhasil dalam hidupnya. Ayah dan ibu dikampung adalah kekuatannya.
Kesabaran mendidiknya untuk bertahan dari kecewa, keikhlasan menjadi tumpuannya untuk menentramkan hatinya. Tuhan menjadi kekuatan terbesarnya. “Mbak Sarah ya, saya sempat membaca skripsi mbak sarah yang kemarin diujikan saat munaqosah. Bagus sekali tema yang diangkat, berkarakter”, seorang laki-laki muda dan klimis dengan kacamata yang menandakan ia suka baca menyapanya di ruang informasi. Dia Pak Malik. Namanya seperti malaikat, sama dengan ketegasannya pada perkara yang dianggapnya tak sesuai prinsipnya. “Kata Dr. Sholeh, mbak Sarah mendapat nilai tertinggi di ujian kemarin ya, selamat sekali lagi. Setelah lulus mau kemana mbak?, kerja atau lanjut kuliah lagi”, tanyanya mengintrogasi. “InsyaAllah mau kerja dulu pak, mengembangkan kualitas diri saya dilapangan, kalau ada rizki untuk kuliah lagi ya insyaAllah mau kuliah lagi”, jawabnya lembut.
Usai dari fakultas Sarah dan Rena memilih kantin untuk mengisi perut dengan hidangan yang tak membuatnya miskin seketika. “Kamu mau makan apa Sar?”, “Emm…..mie ayam aja boleh”. “Sar lihat deh, gaya mereka berdua, apa tidak malu pacaran di depan umum?, dilihatin banyak orang, paling tidak malu dong sama almamater kita”, Rena ketus. Rena memang sahabat yang ceplas ceplos kalau ngomong, kadang dia tak sungkan menghampiri dan langsung menasehati seseorang yang kurang sopan sikap dan tindak tanduknya, tapi dia adalah pendengar yang baik. “Sudah, biarkan saja, mereka hanya belum tahu ilmunya”, “iiih…. Sahabatku ini bijak banget sih”. “menasehati orang adalah kewajiban kita sesame muslim Ren, tapi tidak dimuka umum, itu artinya kita juga sedang menghinanya, jadi kalau mau negur nanti dibelakang layar ya”, Sarah menenangkan.
Sepulang dari kampus, Sarah beranjak ke petiduran, rasanya ia masih gamang untuk menapaki sisi kehidupan yang terlepas dari bangku kampus dimana dia mengembangkan dirinya soal idealism. Akankah dia sanggup menapaki hidup ditengah banyak orang yang begitu pragmatis menanggapi hidup ini?, modal hanya berurusan tentang untung dan rugi. Kesadaran yang mulai hilang, budaya ketimuran yang mulai tergadaikan. “Pak Malik, mungkin dia adaah orang yang bisa diajaknya diskusi soal ini karena dia termasuk orang yang berprinsip”, gumam hatinya. “kenapa malah jadi kepikiran beliau ya?, sudah ah sholat ashar saja”, sambil berlalu.
Angin disis timur seolah mengajak bercanda, gorden yang melambai menghantarkan dingin yang tak henti menyapa. Laptop dengan playlist nasyid perjuangan membawanya pada titik diam. Dia hanyut dalam pikirannya yang semakin tak karuan. Sisi juangnya memang tinggi. Sarah yang memilih untuk aktif di organisasi keagamaannya akan mengadakan bakti social di daerah Gunung Kidul yang setiap kemarau air tak mampu keluar. Bibit pohon sudah siap, pupuk juga siap tinggal action. Arif, pemuda yang berusaha mendekati Sarah tiba-tiba melayangkan pesan di seluler Sarah yang tergeletak di meja. “Assalamu’alaikum Sarah. Selamat malam, besok bisa ketemu?”. “Wa’alaikumussalaam mas Arif, ada perlu apa ya mas?”, Sarah menjawab pesannya. “Kalau bisa besok ketemu di masjid kampus, ada yang ingin Ana sampaikan”. “InsyaAllah mas, jam 10 pagi ya mas”, jawabnya singkat. ”insyaAllah”.
Malam ini berlalu dengan penuh tanya, seolah ada hal yang harus segera disampaikan Arif kepada Sarah. Satu bayanganpun tak mampu Sarah duga, karena Arif adalah seniornya dulu. Kini mereka tak lagi setiap saat bertemu karena Arif telah lulus dan tengah menyelesaikan study S2nya di Mesir, kebetulan dia sedang libur dan menyempatkan pulang. Semester depan dia selesai kuliah dan rencana akan mengajar di salah satu kampus bonafit di Jakarta. Rasa kantuk tak lagi mampu ditahan, kamar kos menjadi tempat paling nyaman baginya saat ia harus menumpahkan kelelahannya dan menenangkan pikirannya.
“Assalamu’alaikum dek Sarah”, Arif datang dengan temannya yang terlihat lebih tua. “Wa..wa’alaikumussalaam mas”, jawab Sarah gugup melihat Arif yang berbeda 180 derajat. “Sendirian saja dek?”, tanya Arif membuka obrolan. “Iya mas, kebetulan Rena sedang ada acara keluarga jadi berhalangan menemani”. “Kenalkan ini teman mas, namanya mas Ridwan pingin ke Indonesia katanya”. Ada kecemasan yang membuat tangan Sarah tiba-tiba kaku dan dingin. Panggilannya kepada Sarah yang tiba-tiba berubah menjadi “dek” seolah menyiratkan tanda tanya besar, apa sebenarnya maksud Arif mengajaknya bertemu dan mendadak seolah esok sudah tak ada lagi hari untuknya. Berdebar dan gugup dengan tatapan yang sengaja ia sembunyikan, wajah yang tersipu penuh kecanggungan. Masjid itu kini serasa hanya ada mereka, tanpa kata yang konstan diucapkan dan tanpa suara yang menjadi peramai. Jilbab maroon yang dikenakannya terlihat menambah rona wajah Sarah yang putih bersih, sehingga semburat merah hadir di pipinya. (Bersambung)

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...