Senin, 18 Maret 2019

Semua Ada Alasan


“Semua Ada Alasannya (part 1)”
“Sebel banget tahu aku sama dia itu kalua ketemu sama dia pasti mood langsung down, pinginnya marah-marah terus”, “lha memangnya kenapa?”, “gimana ndak kesel coba, diki-dikit dikomentarin, apa-apa dibicarain, pasti dapat kabar terbaru dari gossip, ngomongin orang bikin sakit hati”
Pertemuan kita dengan orang lain bisa menjadi alasan bahwa manusia hidup dengan beraneka ragam karakter dan sifat yang melekat. Lantas apa spesialnya bertemu dengan dia?.
Teruntuk yang kita rasa nyebelin. Darinya kita belajar  bagaimana menahan kemarahan, menjadi manusia yang sabar. Darinya kita juga belajar cara memperlakukan yang lain, sebagaimana kita ingin diberlakukan. Darinya kita belajar untuk tidak mudah mencampuri urusan orang lain. Menahan komentar yang tidak kita tahu apakah orang yang kita komentari berkenan atau tidak, sakit hati atau tidak. Dalamnya hati tak mudah dijangkau, seberapa tingkat ketersinggungan orang terhadap kata-kata kita.
Semua ada alasannya, pertemuan kita dengan orang lain adalah rencana Allah yang tak patut disesali, sehingga bahkan kita tak mau melihat wajahnya atau suaranya. Ingat saja bahwa dalam setiap kejadian dan kesempatan Allah memberikan pelajaran bagi kita melalui orang yang ada disekitar kita.
 “Semua Ada Alasannya (part 2)”
"Kenapa sih harus ketemu dia, kalau tidak ketemu dia aku pasti tidak akan galau gini deh", "Kenapa sih, aku harus cinta sama dia dan sekarang aku patah hati gini"
Allah menghadirkan cinta kepada manusia sebagai fitrah yang diberikannya. Cinta kadang membuat orang secara total menaruh nama menguasai hati, melupakan hakikat yang lainnya. Orang menyebutnya cinta buta. Jika sudah cinta apapun dilakukannya termasuk hal-hal yang melanggar syariat. Cinta itu menyenangkan, romantismenya mengalahkan segalanya, fly nya bisa sampai ke awan, jauh tinggi, dunia kadang tak ada artinya tanpanya. Cinta memang mampu menghadirkan kebahagiaan. dan dari sanalah kita diuji. Mengapa jatuh cinta?. Sungguh Allah menghadirkan cinta untuk bisa saling mengasihi dan menyayangi, keserasian dalam kehidupan. Bayangkan jika tak ada cinta diantara kita, dunia ini apa jadinya. Namun jika cinta juga membuat dunia ini hancur karena atas nama cinta kepada yang lain kamudian menghalalkan segalanya.
Jika hanya untuk rusak mengapa cinta itu hadir?. Karena Allah ingin kita belajar menempatkan cinta pada yang benar. Mengaturnya sesuai porsinya. Bukankah sudah nyata bahwa kita boleh mencintai sesuatu dibawah cinta kita kepada Allah dan RasulNya?. Cinta macam apa yang kemudian membuat kita lalai pada syariatnya?, cinta macam apa yang bahkan merusak kita?. Hati-hati kawan, jangan sampai nafsu menyusup dan mengatasnamakan cinta. Kita juga yang akan rugi.
Cinta itu menentramkan, jika pada tempat yang tepat, orang yang tepat dan dibarengi dengan niat cinta. Cinta pada orang yang tepat adalah cinta yang hadir pada dia yang akan membantu kita (saling) untuk dekat kepada Allah, bukan yang melalaikannya.
Cinta untuknya yang ketika dekat dengannya, cinta kita kepada Allah juga meningkat.Kita belajar dari cinta adalah sabar, sabar untuk menikmatinya, mengungkapkannya saat yang tepat. Kita belajar dari cinta yang salah untuk lebih dekat kepada yang Maha Cinta. MengingatNya lebih banyak dari yang kita cinta. Katanya syetan itu menyusup halus kedalam hati dan pikiran manusia, menyebabkannya tidak sabar, tergesa-gesa, mengedepankan nafsu dunia saja. Ada juga yang mengatakan bahwa puncak cinta adalah seks. Sehingga seringkalai berpacaran itu akhirnya pada zina.
Semua ada alasannya, tak perlu disesali mengapa kita jatuh cinta. Cukup nikmati cinta itu dan terus sandarkan kepada Allah, biarkan Allah yang bekerja dan menjawab setiap cinta kita. Jangan jadikan cinta sebagai alasan kita untuk bermaksiat. Allah a’lam.


Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...