(Atiningsih, S.Pd. Kepala SMK Muhammadiyah Kota Magelang)
Magelang. 4/2/2019. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Muhammadiyah seluruh Indonesia, telah dilaksanakan tanggal 1-2 Februari 2019 di Hotel Savana Malang. Rakornas yang diadakan oleh FKKS (Forum Komunikasi Kepala Sekolah) ini menghadirkan seluruh Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Indonesia yang dilaksanakan di Malang ini memiliki beberapa agenda untuk menyambung koordinasi antar kepala SMK Muhammadiyah se-Indonesia.
Prof. Dr. H. Baedhowi selaku Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegitan Rakornas Kepala SMK Muhammadiyah se-Indonesia ini bertujuan untuk mempersiapakna sekolah Muhammadiyah untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
Terdapat 267 peserta yang hadir dari seluruh Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah se-Indonesia. Tujuan dalam kegiatan ini adalah koordinasi untuk membangun kemitraan dan sinergitas sekolah dengan Industri keterserapan lulusan SMK Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Peta jalan pengembangan SMK di Era Revolusi Industri 4.0 merupakan isu strategis yang diangkat dalam forum, karena SMK memiliki peran yang strategis untuk mampu membangun industri melalui keterserapan tenaga kerja lokal yang profesional ditengah kemjuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah melangit.
(Kunjungan ke SMK PGRI 3 Malang)
Menurut Atiningsih, S.Pd. saat menceritakan pengalaman mengikuti Rakornas bahwa Rakornas ini bagus sekali, kita bisa saling bertukar pendapat dan pengalaman dalam memimpin sekolah Muhammadiyah, terutama tentang bagaimana agar sekolah Muhammadiyah mampu terus bersinar diera industri yang penuh dengan persaingan. Kegiatan lain selain forum koordinasi adalah kunjungan peserta ke SMK PGRI 3 Malang Raya.
Prof. Dr. Baedhowi berharap bahwa setelah diadakannya kegiatan ini SMK Muhammadiyah se-Indonesia mampu menghasilkan lulusan yang dapat terserap di dunia kerja.
"Banyak hal yang didapatkan dari kegiatan ini, selain ilmu pengetahuan, kami juga mendapatkan strategi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sekolah Muhammadiyah memang mengalami tantangan besar untuk mampu tetap bertahan di era Industri, terutama keterserapan lulusan di dunia kerja, yang semakin menuntut tenaga yang profesional dan ahli di bidangnya", sambung Atin penuh semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar