Jumat, 02 Maret 2018

Assalamu'alaikum Cinta,

Assalaamu'alaikum Cinta....
Sebening embun pagi kau hadir dalam setiap relung hati, 
Mewarnainya dengan nada indah pelangi
Menerpa sedikit- demi sedikit, menghadirkan rindu
Iya... rindu...
Binar-binar mata menjadi pertanda,
Saat kau berada dalam setiap bait doa, untukmu cinta
Saat purnama menyapa, serasa ingin mendekap setiap desiran angin di jendela
Kini, masa sudah berlalu dan hati ini tetap sama
Mengukir mimpi bersama bait-bait doa
Yang tetap dengan pertanyaan yang sama
Apa kabar Cinta?

Ada harga dalam setiap jumpa yang harus dibayar dalam setiap rindu karena cinta bukan soal ia yang pergi namun soal ia yang datang dan menyapa. Kiranya bisa menebak apa yang diinginkan Tuhan atas cinta, tentu setiap manusia tidak akan menyiakan yang datang dengan rasa bukan sekedar singgah dan pergi begitu saja. Cinta adalah hembusan angin segar tatkala jiwa kering keronta. Namun bukan cinta yang memalingkan dari cinta pada Tuhan, namun cinta yang akan mendatangkan lebih banyak cinta pada Tuhan. 
Cinta, kata yang definisinya hanya ada pada kata rela. Rela untuk menerima dan memberi, menerima dan berbagi, menahan dan melepaskan, mengharap dan mewujudkannya, juga yang lain yang bahkan hati tak mampu menyebutkannya. Kerelaan itu hadir menjadi penawar tatkala si jantung hati menjelman menjadi duri yang menusuk lagi menyakitkan, tangis hadir sebagai penenang sang cinta saat ia terjebak dalam kebutaan dan kebrutalannya, senyuman kemudian muncul sebagai wujud bahwa cinta kini menjadi hal yang tak perlu didambakan, namun cukup untuk dinikmati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...