Sabtu, 17 Oktober 2015

Ah... Semua hanya “Paradoks”

Apa yang saya pikirkan bukan saja sebuah kebenaran. Bukan masalah saya mengambil kesimpulan atas apa yang terlihat. Tetapi benar juga kalau saya sering menyimpulkan dari apa yang terlihat, begitu juga orang melihat saya, ternyata slogan “don’t jugde the book just from the cover” tidak semua orang mengerti itu, karena “image” juga melekat melalui penampilan dan itu yang menjadikan standar penilaian seseorang.
Ah..... Semuanya masih bisa dikendalikan termasuk pandangan dan kesimpulan. Eits... Berbicara perasaan, pasti akan membawa yang namanya “cinta”, padahal saya tidak mau membahas itu. Kata orang kepadaku “Mbak Nining harus sudah mulai menjodohkan diri dari sekarang”, (betapa baiknya orang itu). Berkali-kali saya selalu dijatuhkan pada sebuah pernyataan “Jangan terlalu memilih dan terbuka saja”, (nasihat seperti apa lagi yang nantinya akan saya dengar). Ah.... Biarkan saja semua berjalan sesuai dengan “masa”nya.
(Ini bukan pengalihan isu dari perasaan yaa....)
Suatu ketika saya menilai seseorang yang bertanya kepada saya “Menurut Njenengan (sapaannya kepada saya) saya ini orangnya bagaimana mbak?”. Jelas saya jawab apa yang saya tahu saja, karena belum begitu mengenalnya, hanya karena selama 2 bulan saya pernah praktik di salah satu sekolah (rahasia penulis), “Njenengan (sapaan saya juga padanya) itu alim, sholih, baik dan sepertinya berwibawa, murah senyum, rajin ibadah, tidak mudah marah”. 
Lha memang selama bertemu begitu orangnya, selalu menjumpainya saat dhuha di masjid, ketika ngobrol juga enak saja orangnya, senyum dan yaa... biasa saja. “wah belum pernah melihat saya marah ya?”, katanya begitu. “memang kenapa kalau marah?, meyeramkan?, atau bagaimana?”, tanyaku. (stop berhenti disini saja, dan jangan kepo ya pembaca dan para fans...).
(tadi perbincangan satu, masih ada perbincangan yang lain, ini contohnya lagi)
Suatu saat ada pesan masuk yang kemudian arah perbincangannya adalah menanyakan persoalan pribadi langsung saja saya jawab dengan baik (lumayan baik lebih tepatnya). “Maaf jika tidak ada kepentingan dengan saya, maka tidak perlu mengirim pesan atau menghubungi saya”, ternyata itu adalah teman yang sedang mengerjai saya, kemudian komentar yang saya terima adalah “Nining kamu kok galak banget to?, mosok begitu, pantas jika kamu masih jomblo sekarang”. Pernyataan demi pernyataan menimbulkan sebuah pandangan dari seseorang kepada saya dan apa yang ada disekitar saya termasuk bagaimana keseharian saya. Tetapi hal yang perlu diingat adalah bukan persoalan bagaimana kita memandang seseorang, tetapi perlu saja melihat sebenarnya orang itu, dengan bisa bertanya kepada yang lain dan mengambil sisi yang masih bisa terjamah dari keseharian dan lepribadian orang lain tersebut.
Kini, saya tidak akan ambil pusing atas apa dan bagaimana saya melihat seseorang, karena seperti halnya apa yang Allah berikan kepapda kita, sangat dinamis dan sangat bisa berubah dari waktu ke waktu, dari detik ke detik, namanya juga roda kehidupan, ada kalanya yang di atas ada kalanya yang dibawah. Berubah dan terus berputar, kali ini saya bisa mengatakan alim, baik, tetapi suatu saat siapa yang tahu bagaimana orang memandang kita. “Hidayah Allah itu datang bagi orang yang dikehendakinya tetapi juga yang berkehendak”, betul tidak saudara-saudara?. Tapi kalau bertambah buruk kira-kira itu dari Allah atau dari manusia ya?, hehe. Apa juga masih berlaku bahwa apapun yang baik itu berasal dari Allah dan apa yang buruk itu berasal dari manusia?. Kesimpulan atas apapun itu saya kira yang paling baik adalah mengembalikan kepada Allah kok ya, jadi tidak ada prasangka dan tidak ada juga yang namanya kecewa karena terlalu berekspektasi tinggi memandang sesuatu. Nah....soal cinta juga begitu, jadi jangan terlalu berharap terlalu tinggi dulu, tetapi berharap itu ya sama Allah saja, bukan pada manusia yang sangat fluktuatif, sebentar A , sebentar B, biar tidak sakit hati saudara-saudara.
Ini closing statement nya, jauh dan berputar-putar tetapi ah, bahasa tulisku masih berantakan dan tidak karuan, kadang apa yang ada dipikiran kok tidak bisa dituliskan, cukup bisa dibatin dan ah... ini hanya kumpulan asumsi yang saya anggap benar, menurut saya karena ini “ala”nya saya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...