Apa yang saya pikirkan bukan saja sebuah kebenaran. Bukan
masalah saya mengambil kesimpulan atas apa yang terlihat. Tetapi benar juga
kalau saya sering menyimpulkan dari apa yang terlihat, begitu juga orang
melihat saya, ternyata slogan “don’t jugde the book just from the cover” tidak
semua orang mengerti itu, karena “image” juga melekat melalui penampilan dan
itu yang menjadikan standar penilaian seseorang.
Ah..... Semuanya masih bisa dikendalikan termasuk pandangan dan
kesimpulan. Eits... Berbicara perasaan, pasti akan membawa yang namanya
“cinta”, padahal saya tidak mau membahas itu. Kata orang kepadaku “Mbak Nining
harus sudah mulai menjodohkan diri dari sekarang”, (betapa baiknya orang itu).
Berkali-kali saya selalu dijatuhkan pada sebuah pernyataan “Jangan terlalu
memilih dan terbuka saja”, (nasihat seperti apa lagi yang nantinya akan saya
dengar). Ah.... Biarkan saja semua berjalan sesuai dengan “masa”nya.
(Ini bukan
pengalihan isu dari perasaan yaa....)
Suatu ketika
saya menilai seseorang yang bertanya kepada saya “Menurut Njenengan (sapaannya
kepada saya) saya ini orangnya bagaimana mbak?”. Jelas saya jawab apa yang saya
tahu saja, karena belum begitu mengenalnya, hanya karena selama 2 bulan saya
pernah praktik di salah satu sekolah (rahasia penulis), “Njenengan (sapaan saya
juga padanya) itu alim, sholih, baik dan sepertinya berwibawa, murah senyum,
rajin ibadah, tidak mudah marah”.
Lha memang
selama bertemu begitu orangnya, selalu menjumpainya saat dhuha di masjid,
ketika ngobrol juga enak saja orangnya, senyum dan yaa... biasa saja. “wah
belum pernah melihat saya marah ya?”, katanya begitu. “memang kenapa kalau
marah?, meyeramkan?, atau bagaimana?”, tanyaku. (stop berhenti disini saja, dan
jangan kepo ya pembaca dan para fans...).
(tadi
perbincangan satu, masih ada perbincangan yang lain, ini contohnya lagi)
Suatu saat
ada pesan masuk yang kemudian arah perbincangannya adalah menanyakan persoalan
pribadi langsung saja saya jawab dengan baik (lumayan baik lebih tepatnya).
“Maaf jika tidak ada kepentingan dengan saya, maka tidak perlu mengirim pesan
atau menghubungi saya”, ternyata itu adalah teman yang sedang mengerjai saya,
kemudian komentar yang saya terima adalah “Nining kamu kok galak banget to?,
mosok begitu, pantas jika kamu masih jomblo sekarang”. Pernyataan demi
pernyataan menimbulkan sebuah pandangan dari seseorang kepada saya dan apa yang
ada disekitar saya termasuk bagaimana keseharian saya. Tetapi hal yang perlu
diingat adalah bukan persoalan bagaimana kita memandang seseorang, tetapi perlu
saja melihat sebenarnya orang itu, dengan bisa bertanya kepada yang lain dan
mengambil sisi yang masih bisa terjamah dari keseharian dan lepribadian orang lain
tersebut.
Kini, saya
tidak akan ambil pusing atas apa dan bagaimana saya melihat seseorang, karena
seperti halnya apa yang Allah berikan kepapda kita, sangat dinamis dan sangat
bisa berubah dari waktu ke waktu, dari detik ke detik, namanya juga roda kehidupan,
ada kalanya yang di atas ada kalanya yang dibawah. Berubah dan terus berputar,
kali ini saya bisa mengatakan alim, baik, tetapi suatu saat siapa yang tahu
bagaimana orang memandang kita. “Hidayah Allah itu datang bagi orang yang
dikehendakinya tetapi juga yang berkehendak”, betul tidak saudara-saudara?.
Tapi kalau bertambah buruk kira-kira itu dari Allah atau dari manusia ya?,
hehe. Apa juga masih berlaku bahwa apapun yang baik itu berasal dari Allah dan
apa yang buruk itu berasal dari manusia?. Kesimpulan atas apapun itu saya kira
yang paling baik adalah mengembalikan kepada Allah kok ya, jadi tidak ada
prasangka dan tidak ada juga yang namanya kecewa karena terlalu berekspektasi
tinggi memandang sesuatu. Nah....soal cinta juga begitu, jadi jangan terlalu
berharap terlalu tinggi dulu, tetapi berharap itu ya sama Allah saja, bukan
pada manusia yang sangat fluktuatif, sebentar A , sebentar B, biar tidak sakit
hati saudara-saudara.
Ini closing
statement nya, jauh dan berputar-putar tetapi ah, bahasa tulisku masih
berantakan dan tidak karuan, kadang apa yang ada dipikiran kok tidak bisa
dituliskan, cukup bisa dibatin dan ah... ini hanya kumpulan asumsi yang saya
anggap benar, menurut saya karena ini “ala”nya saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar