Jumat, 28 September 2018

Jangan Jatuh Cinta Bila Tak Punya Ilmu

Ada seni dalam menghadapi kehidupan yang terasa antah brantah namun asyik, tidak lurus namun indah, karena hidup adalah nikmat yang tanpanya kita akan mati. Sahabat, yang penulis sayangi, pernahkah sahabat merasakan jatuh cinta?. Bagaimana sih rasanya jatuh cinta?, pernah ndengerin sahabatnya yang lagi kasmaran alias falling in love?, lihat temennya senyam-senyum, aura gembira?. Ups.. itu kalau pasa jatuh cinta. Gimana kalau yang lagi patah cinta?, patah hati?, nangis, galau, seharian bad mood, diem terus di kamar?. Duh, emang ya hati itu selalu berubah dan tidak bisa dipastikan. Hari ini bahagia, besok tetiba rasa sedih, esoknya lagi biasa aja, esoknya lagi galau nggak ketulungan. Masya Allah ternyata manusia tidak ada seberapa besarnya dibandingkan yang membolak-balikkan hati ya. Soal hati saja bisa lemah sebegitunya. 
Yuk bahas cinta.
Halah sok kuat bahasnya soal cinta, kayak pernah jatuh cinta aja. Cinta kata orang adalah anugrah terindah, dunia ini penuh dengan bunga-bunga bermekaran nan mewangi, berwarna warni, angin meliuk sepoi-sepoi walau kondisinya panas, pinginnya senyum terus dan lain sebagainya, termasuk ngerasa cantik aja gitu. Kalau cinta ini diartikan begitu, maka bisa dinalar kalau cinta itu mengasyikkan dan memabukkan. Cinta memang indah dan memabukkan sehingga ada hal penting yang bisa dilakukan oleh sang pecinta. Cinta sama makhluq itu melenakan karena makhluq terlihat asyik namun juga memiliki potensi besar untuk melukai. Sehingga cinta yang baik harusnya adalah cinta yang dilandaskan pada yang Maha Cinta. Siapakah ia?, Allah ta'ala. 
Jatuh Cinta Kudu Punya Ilmunya.
Ilmu adalah kunci kehidupan dan menjalaninya, sehingga apapun yang dilakukan dalam kehidupan ini kudu pakai ilmu. Ibadah tanpa ilmu mau gimana?, semaunya sendiri kan. Ngerjain soal matematika aja pakai rumus, fisika pakai rumus, menjawab soal pakai kata kunci jawaban, itu artinya pentingnya ilmu dalam segala hal. Sampai pada pepatah itu disebutkan bahwa ilmu bisa menghasilkan harta namun harta belum tentu bisa menghasilkan ilmu. Ngeri ya kalau gitu, pantes aja orang bodoh itu tidak ada berharganya mudah dikacangin, mudah dibohongin, mudah dimanfaatin, duh kasihan banget ya. 
Ilmu menjadi penjaga yang setia karena ilmu tidak akan bisa berkurang, bahkan setiap saat bisa bertambah dengan pengalaman. Dalam kasus cinta, ilmu untuk menjaga lebih cenderung pada bagaimana menjaga hati, pikiran dan fisik. 
Yuk, Jaga hati....
Hati itu lemah teman-teman, sehingga seketika dia sakit tak mudah untuk kembali dan tidak akan bisa kembali seperti sedia kala. Hati harus dimanage dengan serius agar ia tetap pada kondisi fitrahnya, tidak terkontaminasi dan akhirnya tidak rusak. Hati harus dijaga dengan baik, tidak mudah memberikan hati dan membuka hati untuk cinta yang masih belum pasti kepada siapa akan bermuara sejati. Dalam skala prioritas hati harus diprioritaskan dalam hidup karena ketika Rasulullah mengatakan bahwa ada segumpal darah jika ia baik maka seluruh tubuh baik, jika buruh maka seluruh tubuh juga buruk, dan ia adalah hati. Jika hati itu rusak maka banyak hal yang tergadaikan dalam hidup tidak lagi merasa nikmat bahkan cenderung tidak teratur. Hati adalah penyeimbang logika sehingga kudu bener-bener dijaga. 

Ilmu dalam cinta adalah seni untuk bisa mengendalikan hati, jiwa, pikiran bahkan fisik. Ingat cinta yang sebenarnya adalah cinta pada ilahi Rabbi. Sehingga cinta itu kudu diberikan pada orang yang tepat, suami atau istri kita, orang tua. Cinta yang belum pasti kayak sama pacar, sama calon suami, itu tidak perlu dalem-dalem dulu, secukupnya dan seperlunya. Ilmu dalam cinta itu kita bisa belajar mulai dari membaca kisah cinta sahabat, Rasulullah, dan lainnya. Sehingga cinta akan mengarahkan kepada jalan yang benar, rasa yang benar, tujuan yang benar, dan akhirnya jatuh pada hakikat yang benar. 
Dalam cinta ada beberapa kondisi dimana kita memang harus cerdas menyikapi sehingga tidak jatuh pada cinta yang salah, rasa yang salah, tindakan yang salah, hingga cinta mengarahkan pada penyesalan. Nah, sahabat kondisi seharusnya adalah mewarnai cinta dengan ilmu dan iman. Mari kita jalankan hati pada koridor yang benar dan pada fitrahnya, bukan pada kondisi sebagaimana keinginan kita dan terlena nafsu dunia.
Yang mau curhat atau nambahin bisa live di kolom komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...