Senin, 21 Juli 2014

Matan Penyerahan

Ini untukmu kawan, kawan seperjuangan....
Semoga keRahmatan Tuhan menyertai kita semua dalam perjalanan panjang yang akan menjadi pijakan kita dalam kehidupan, dan Puji keselamatan pada kekasih Tuhan sang pembawa kabar kebenaran akhir zaman, dan yang  mengajarkan kepada kita arti perjuangan dan penegakkan fitrah Tuhan.
Bermula dari sini kawan, kita lewati alur waktu bersama, ingatkah saat kita bersama-sama dipojok jalan membicarakan sesuatu yang menjadi langkah kita kedepan?, seraya kini aku harus berkata kini semua beda, berbeda dalam realita, kau tahu kenapa?, jika aku bisa berasumsi mungkin ini karena kita sudah mulai jarang berjumpa.
Hingga kini kalimat ini yang ada ditelingaku. Kawan kau sampaikan ini padaku?, apa maksudmu?, Kau tanyakan kepadaku tentang perasaanku. Kenapa kau khawatirkan perasaan seorang saja, sedang kau tak hiraukan perasaan banyak orang. Kini kau tanyakan apakah aku membencimu?, aku jawab tidak, aku tidak membencimu hanya terlalu lelah untuk terus mengingatkan, sedang tak ada jawaban yang mampu menjawab, perkataan tidak,  perbuatan juga tidak, lalu mau bagaimana?, jika aku diam bukan berarti aku marah tapi aku hanya berfikir dan bertanya kepada diri sendiri, apakah ikatan ini sudah tidak lagi penting untukmu?, apa kau terlalu sibuk bekerja?, jika kau bisa bilang maka mari kita bisa selesaikan tanggung jawab kita dengan bersama-sama, jika kau aku tanya saja diam bagaimana bisa?, sedang hakikatnya aku bukan siapa-siapa. Penyalahan kepadaku tempo dulu masih sering ternging ditelingaku, siapalah aku, hanya berniat mengingatkan saja aku dikira haus akan kekuasaan, metode kami memimpin kau bilang otoriter, kau bilang pelit, kau seolah tidak melihat bagaimana kami bisa bertahan selama ini untuk tetap menghidupkan ikatan ini. Biar dikata aku sombong juga tidak masalah, sedang niat kami adalah tetap bertahan. Jika mau dilanjutkan ya mari kita lanjutkan, sedang jika ingin kondisi tidak berubah ya silahkan, aku tidak akan menggugat lagi karena ini adalah kesepakatan kalian.
Dan kini sungguh, jika dengan berkerja kalian bisa menyenangkan orangtua kalian maka teruskanlah, dan teruslah bekerja karena itulah perjuanganmu pada mereka, jika dengan pulang awal dan selalu disamping orangtua itu bisa membuat orangtua kalian bahagia maka pulanglah, dan tetaplah ada disana seterusnya karena itulah perjuanganmu, dan itulah jalanmu, sedang jalanku akan aku tentukan sendiri juga atas restu orangtuaku. Kawan... Sungguh aku hanya ingin yang terbaik untuk ikatan kita, untuk perjalanan kita agar bisa selesai dengan baik, khusnul Khatimah. Kawan, jalan perjuangan kita berbeda-beda, itu benar bukan?, dan aku bebaskan kalian untuk itu, bukan untuk menguasai kedudukanmu, bukan karena aku lelah bersama kalian, aku hanya berniat membuka perjuangan kalian sendiri-sendiri. Maaf jika tidak berkenan dengan sentilan-sentilan yang kerap aku lontarkan melalui kediaman, kata-kata kiasan, dan ambil alih bermaksud mengingatkan.
Abadi perjuangan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...