Minggu, 21 Oktober 2018

Selembut Untaian Doa


Bismillaah... 
Assalaamu'alaikum, 


Doa, 
Bukan soal luka, namun pinta
Ini soal harap dalam dekap
Kalimatnya selalu dirindu, dalam malam-malam syahdu
Butir-butir katanya menjelma dalam diam, berbisik tanpa berisik
Itu Doa, 
Hanya sedikit romansa kepada Tuhannya
Berdua, mengadu, mengatasi hati yang galau
Menjadi bagian penguat saat tak mampu berbuat
Menjadi sandaran yang tak pernah berkhianat
Menjadi ruang paling bermartabat
Itulah Doa,


Sahabat, Kapan terakhir kali kita berdoa?, bahkan untuk orang yang kita cinta. Suami, istri, anak, orang tua tentu sudah sering sekali kita jamah dalam doa. Bila waktu mampu memperlihatkan setiap desah nafas diam dalam doa tentu sudah tak terukur lagi betapa banyak dan betapa ruang waktu menjelma menjadi doa, sesak dan penuh. 
Doa, ibarat titian tangga yang semakin ke atas semakin dekat dengan Allah, hingga Allah yang akan mengabulkannya. "duh, doaku kok belum di kabulkan ya?, dah lama banget ini doa yang sama kok belum terkabul juga!". Sahabat, kita doa sama Allah bukan lagi ngurus proposal sama pimpinan yang cairnya sudah bisa ditebak kapan waktunya, buat apa dicairkan karena memang urusannya jelas. Namun tidak dengan Allah, siapa bisa mengintrupsi keinginannya?, tak satupun makhluq mampu melakukannya. Dia, Allah memang romantis, Dia tahu kapan waktu yang akan menajwab dan memenuhi terkabulnya doa kita dengan tepat. Indah, dan asyik saat kita sudah benar-benar mampu menerima doa.

Ada Amanah Dalam Doa
Saat kebahagiaan melimpah karena doa tekabulkan, disanalah amanah bertumpuk mesra, menanti perlakuan setelah doa digenggam, akankah hati bersyukur atau justru ingkar tenggelam dalam kufur. Nikmat akan terkabulkannya doa itu bukan semata karena usaha kita namun karena Allah berkehendak bahwa "Wahai engkau fulan....Kini Aku pandang kau mampu menyandang apa yang kau inginkan selama ini, maka terimalah ini sebagai balasan ketaqwaanmu". Jika nikmat itu dibawa dalam syukur nikamat nya akan terasa membahagiakan, namun jika terkabulnya doa bahkan disandingkan kufur maka terus dan terus itu nikmat terasa kurang dan kurang, "Ya Allah, kok baru sekarang dikabulinnya sih doaku?, Ya Allah kok gini jadinya, kok kurang sih dari yang tak minta, dan bla bla bla seterusnya". 
Sahabat, hati ini tempat titik-titik dosa bersatu menjdi gumpalan yang semakin pekat dan hitam, sehingga setiap kali kebaikan mampir menyapa dosa yang enggan pergi ini menjadi peragu, penyebab ketakutan, kekhawatiran sehingga tak jadi berbuat baik, dan akhirnya kesyukuran yang sudah akan tersemat pudar hilang berhamburan, menjelma menjadi kritik-kritik yang tak senonoh tentang Tuhan. Nikmat yang tak cukuplah, Allah tidak adil lah. Duhai sahabat, setiap hal itu sudah ada masanya sendiri, sudah ada posisinya sendiri, sudah ada porsinya sendiri. Nafsu adalah musuh kita semua sahabat, jadi mari kita tinggalkan bisikan nafsu dan memaksa diri untuk bersyukur.

Doa,..
Jangan jadikan ia paksaan kepada Allah. Doa kok maksa "ya Allah, membuat siang dan malam berdamai, tidak berisik, angin yang berhamburan menghadirkan sejuk, hujan badai yang mampu mengoyak rumah saja Engkau mampu lalu mengapa menundukkan hatinya untukku kok ndak bisa, please please please yaa Allah". Duh, hayo siapa yang biasa doa begitu?. Biasanya ini dilakukan saat sudah kepepet, pinginbanget akan sesuatu tapi belum juga terlaksana. Allah kan sudah punya takarannya, yang terbaik cukup terus naik-naik-naik dan penajtkan doa kita kepadaNya biar Dia yang bekerja. Tak usah risau atau galau, doa itu lembut, romantis, mengapa harus dengan paksaan. 
Doa, bisa kita ucapkan dimanapun dan kapanpun, diam-diam berdoa, diam-diam meminta. Hening hati, sunyi dalam kata namun dimensi kedekatan terjalin ideal dengan Tuhannya.

Bila mana kita berdoa akan lebih baik jika kita juga mengerti adab berdoa, diantaranya:
1. Mulai dengan menyebut asma Allah dengan niat yang tulus
2. Pujilah Rasulullah yang memberikan kita jalan agar mengenal Tuhan dengan baik
3. Puji Allah dalam setiap kelimat minta 
4. Rendahkan hati dan kecongkakan diri, kesombongan dan keakuan dihilangkan
5. mintalah sebanyak mungkin karena kita juga tidak tahu doa mana yang lebih dulu dikabulkan, juga Allah kan maha Segalanya, jadi jangan tanggung-tanggung.
Semoga doa kita masih kian lembut dan senantiasa dikebut untuk dikabulkan. Semoga juga kita tak bosan untuk memminta, untuk mencurahkan isi hati kita mewujud doa kepada sang pencipta. Dia yang tahu segalanya tentang kita. 
Karena doa itu lembut, indah, berkilau, juga romantis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar

Rambu Materi Aqidah Akhlak X PTS Genap

  Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk membantu tugasNya dalam mengawasi manusia. Malaikat tidak daat dilih...